Rabu, 20 April 2022

SIKOLA AROB || Oleh : Mahdian Tamin Rangkuti, S. Pd

      SIKOLA AROB

Oleh: Mahdian Tamin Rangkuti, S. Pd


Dokumentasi MDTA GUPPI Islamiyah
usai menyabet Juara 1 Pidato Bahasa Arab
Tingkat Kecamatan Panyabungan Utara 2022
MDTA singkatan dari Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah. Bahasa sehari-harinya adalah sikola arab, dari rahimnya melahirkan tunas bangsa yang berakhlaqul karimah. 
   
 Banyak yang mengatakan bahwa orang pertama mengenalkan huruf hijaiyyah adalah guru mengaji, kenaziran masjid, alim 'ulama dan guru-guru Madrasah Diniyah. Ketiga model ini adalah berperan yang sama yaitu memberantas buta agama islam. Ketika di dalam sebuah aula rapat maupun pertemuan guru-guru mengaji, guru diniyah dan kenaziran masjid. 

    Narasumber selalu memberikan apresiasi yang sangat tinggi bahwa Kalau bukan Guru mengaji tidakkan pernah mereka mengenal Al-qur'an, Kalau bukan alim 'ulama mereka sesat dalam kehidupan, kalau bukan guru Diniyah mereka tidak mengetahui hukum-hukum islam dan tata cara solat, puasa, zakat dan haji. ilmu yang dipakai adalah ilmu yang saat duduk di bangku MDTA.

    Walaupun sekarang sudah menjadi pejabat tinggi negeri ini, namun asal pendidikan agamanya adalah hasil gemblengan guru mengaji dan guru sikola arob. 

    Pada zaman dahulu, anak-anak kampung berlomba-lomba menuju masjid untuk solat magrib dan mengaji sampai ba'da isya. Meskipun di terangi cahaya lampu teplok, obor, tarongkeng khusu' nian hadir. Sore harinya tak kalah semangat  setiap hari ke Madrasah. Orang Mandailing Natal  sebut namanya Sikola Arob. Demi mendapatkan ilmu yang berkah, anak-anak kampung sangat cermat mendengarkan apa saja yang di ajarkan gurunya. 

    Salah satu penyemangat kala itu, jika sudah besar nanti, murid-murid inilah yang akan menjadi penerus mereka. Tak jarang guru-gurunya menganjurkan anak-anak masuk pesantren kalau sudah lulus SD. Walaupun memelih sekolah SMP,  belajar mengaji harus terus menerus karena nanti tidak bisa menikah jika tidak pandai membaca Al-qur'an.

    Motivasi yang selalu dicurahkan guru-guru agama itu membangkitkan semangat anak-anak muridnya yang duduk dengan khidmat meskipun ada beberapa anak yang ngantuk berat. Ia mengerti kalau anak-anak kampung ada kesibukan tersendiri dirumah yang sudah di amanahkan orangtua. Seperti menimba air, memasak, kebersihan rumah, mencuci piring bahkan ikut orangtua ke sawah dan ladang.

    Guru sikola arab itu yakin kalau suatu hari nanti, murid-murid yang kumal didepannya itu kelak menjadi pemimpin negeri ini. Mulai dari Presiden, Mentri,MPR, DPR, PNS, Polisi, TNI, dokter, guru, Pengusaha, wali Kota, Bupati, Camat, Kepala Desa, Alim 'ulama, dan menjadi orangtua. Sesukses-suksesnya mereka, tentu ilmu yang di ajarkan guru bergaji beras, kelapa dan minyak tanah itulah yang dapat dibawa mati.

    Begitu hebantnya pengaruh seornag guru yang selalu merangsang muridnya menjadi orang yang sukses dan bahagia. Dengan cara yang keras sekalipun, murid-muridnya semakin patuh. Ia tiak ingin merasakan apa yang dirasakannya hidup mengajar di kampung. Bahkan Guru mengaji itu hampir tidak pernah menganjurkan pada anak-anaknya menjadi seorang guru mengaji maupun guru sikola arab.

    Ia tidak ingin muridnya merasakan bagaimana sabarnya menjadi seorang guru sikola arab, seperti dirinya punya tanggung jawab keluarga, mengurus kebun, sawah dan urusan lainnya. Dengan segala ikhlas beramal untuk membagi waktu mengajari anak-anak sekampung dengan upah yang sangat minim yaitu beras satu kaleng susu, boleh juga minyak tanah, kelapa.

    Saat ini pendidikan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awwaliyah (MDTA) sudah semakin maju, pola fikirnya merambah Nasional. Dulu belum ada Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah. Sekarang  informasi seputar MDTA sudah sangat mudah didapatkan, satu kata, satu bahasa, satu langkah, satu tujuan dan benar-benar sebuah oraganisasi yang bersatu. Dengan visi-misi mencerdaskan tunas bangsa dibawah logo Ikhlas Beramal.
    Tak kalah juga di Mandailing Natal. Mustahil rasanya jika FKDT tidak berkembang didalamnya. Sebab orang-orang yang di dalam organisasinya masih satu tampuk ilmu pesantren yang sama.










DOKUMENTASI MDTA GUPPI ISLAMIYAH

Tidak ada komentar: