NGOT LEH AYAH
AYAH BANGUN || He Namarulos Ngot Ko
OLEH : MAHDIAN TAMIN RANGKUTI
Pagi masih buta. Embun juga belum gugur menyelimuti daun-daun, mimpi anda belum juga tammat-tammat. Hingga matahari membuka jemari bunga, kupu-kupu mulai mengembangkan sayap mengitari sari bunga, berebut madu dengan kumbang-kumbang lain. Hingga matahari naik setinggi waktu duha, anda masih saja lelap. Entah seindah apa mimpimu hingga istri sendiri takut dan khawatir bahwa jasadmu diambang sudah Al-marhum.
Sejak subuh pintu jendela sudah dibuka agar masuk hawa pagi, sedikitpun anda tak merasakan tiupan angin syurga itu. Beberapa kali sendok dipukulkan ke kuali, tutup periuk pun ber denting kuat-kuat, anda merasa sedang di gedung kesenian. Istrimu beberapa kali merepet, emosi bersorak “ayah dan anak sama saja, tidak ada yang solat subuh, pantasan rezeki jauh dari rumah ini”. malah anda tarik selimut menganggap bidadari syurga itu sedang baca puisi.
Pernahkah anda mendengar perermpuan berkata daripada punya suami pemalas lebih baik menjanda seumur hidup. Kalaupun dia janda ditinggal mati masih ada orang yang kasihan untuk anak-anak yatimmu. Ayoklah bangun kemudian mandi pagi agar tubuhmu lebih segar, tulang-belulang kuat, dan semangat hidupmu akan pulih. Singkirkanlah selimut mu itu. Jangan sampai azan bergema. Jika azan dikumandangkan, lalu anda masih dalam balutan selimut, sama halnya anda mengenakan selimut made in khinzir.
Jikalau rutin anda biasakan membuka mata pada saat fajar menyingsing, mungkin lebih banyak hal yang anda lakukan dipagi hari. Lepas solat subuh baca qur’an sejenak, atau berdzikir beberapa menit, kemudian seduh secangkir kopi ditemani goreng pisang maupun kue sambil baca koran atau menonton TV serial dakwah. Akan menambah wawasan nilai-nilai ilmu kehidupan. Kalaupun pagi itu anda pulang dari masjid langsung ke warung kopi. Tentu anda tidak dilarang istri asal engkau pulang tepat waktu .
Paling menjijikkan ada lagi model bapak-bapak, baru saja bangun pagi langsung merokok, asapnya bau kentut pagi, seruangan rumah sumpek penuh virus mematikan, tak cukup memakai masker, bahkan menebus Alat Pelindung Diri Virus Covid-19. Sampai-sampai kucing rumahpun lari terbirit-birit. Dengan santai menghisap rokok membentak istri dibuatkan kopi, sudah tau istrinya banyak tugas pagi hari. Belum ini dan itu harus dia yang lebih utama diladeni. Seperti dia saja yang bekerja cari duit. Capek istri tak di hiraukan, berdalil lagi “ syurga istri ada pada suami, lelaki itu pemimpin bagi wanita. Dan saya adalah imam mu. Wajar kan saya lebih penting di layani”. Cuih, imam kok ngak solat.
Kalau anda seorang ayah memiliki anak juga istri tolong sedikitkan waktu bersama teman-teman di warung kopi pavorit anda. Perlu anda dengarkan lagi lagu Manukek di Lopo Kopi karya Odang’s Produksi, lagu itu sebenarnya mengungkapakan rasa emosi para ibu rumah tangga dilantunkan Masdani Nasution, kalau suaminya mudah serba cukup, tidak peduli kalau nanti sore makan apa. Mengelak lagi dengan alasan memakai lirik odang itu “tu lopo pe au giot manamba ilmu niba” {kewarung pun saya untukk menambah ilmu}.
Betul, tapi Pak, sebenarnya uang belanja yang anda kasih sama istri, tidak cukup. Anda pikir dengan memberikan lima puluh ribu rupiah perhari cukup untuk keperluan hari ini. Sangat tidak cukup. Pengahsilanmu seratus ribu dibagi dua dengan istri sama sekali tidak adil. Walaupun anda yang selalu bekerja keras, istrimu di rumah saja. Ketahuilah istrimu juga ikut memikirkan tentangmu dan anak-anakmu. Dia sibuk mengasuh anak-anak. Adakalanya menyusui lagi. Apakah anda mampu menyusui anak-anakmu. Memasak, Mencuci pakaian kotor segunung uhud tiap pagi. Kadang ia makan kerak-kerak nasi mengganjal perutnya agar pekerjaan rumah selesai. Walaupun itu-itu saja tapi anda tak mampu mengerjakannya. Makanya tugas anda adalah mencari nafkah.
Kadang kala anda marah-marah lagi padanya hingga tak sadar membuatnya sakit hati. Pernah dengar ngak baeksound sinetron indosiar Hati Yang Kau Sakiti - Rossa . itu mewakili jeritan hati istrimu. Anda pikir dengan uang pemberian anda cukup untuk sekeluarga. Yang anda hasilkan misalnya hari ini seratus ribu lalau memberinya lima puluh ribu, dibagi dua lagi. Sedangkan beli rokok, kopi, minyak dan makan untukmu sendiri kurang. Apalagi lima puluh ribu harus dikelola istri, beli beras, lauk pauk, minyak, sabun, jajan sekolah anak, tagihan lainnya buat sekeluarga. Apakah istimu tidak stres dirumah pengen minta cerai. Dengan kemalasanmu di warung kopi atau ditempat tongkorongan biasa. Tega kah anda kalau hutang istrimu berlembar-lembar disetiap buku bon warung dimana-mana.
Bahkan anda tidak malu menyuruh anakmu menghutangkan rokok menambah hutang istrimu lagi. Kasihanlah terhadap keluarga. Jangan biarkan istrimu sesak nafas melihat kalung di leher teman-temannya. Seumur hidup pernikahan kalian tak pernah istrimu memakai perhiasan. Sampai-sampai lobang anting-antingnya tersumbat dakinya sendiri. Paling tidak mukenanya terganti dan jangan yang ciri lalek itu tahun ketahun. Jika anda rajin bekerja. Istrimu itu sangat peduli. Ia bisa merasakan kepasar membeli cabe, garam, ikan asin. Sangkin sayangnya dia padamu dibelikan pakaianmu serta mainan anak-anak kalau masih sisa dia usahakan beli sepiring martabak dan salak.
Coba perhatikan sesekali istrimu dikerumunan teman-temannya. Kain gendongan anakmu itu sudah buruk, sama seperti baju istrimu ada tambalan. Songkoknya juga mungkin menganga. Adakah niat anda untuk menggantinya. Itu robek bukan karena di tarik anakmu. Tapi menunjukkan kalau anda tidak serius mencari nafkah. Kebanyakan nongkrong, asal anda minum kopi. Dunia ini sudah sempurna bagimu. Coba renungkan, Kalau datang eskrim apakah anakmu di larikan kerumah saat mendengar ning-nong. Menyembunyikannya agar anak kesayanganmu itu tidak meminta eskrim. Atau kamu tega melihat anakmu telan ludah melihat teman-temannya berkerumun di sekeliling tukang eskrim lalau menjilatinya di depan mata kepala anakmu sendiri.
Meleleh rasanya hati anda menyaksikan anak sendiri semalang itu. Padahal ayah ibunya masih hidup sudah mersakan hawa-hawa yatim piatu. Hendak kemana tempat meminta. Saya tidak mengatakan anda sombong atau pelit. Tapi saya berharap anda tekun bekerja. Tidak nakal. Sehingga engkau membawa penghasilan yang berkah untuk keluargamu. Agar dapur selalu mengepul. Istrimu tidak lagi merepet. Sepatu anakmu tak menganga. Kancing celananya bukan diikat karet lagi. Begitu juga isi rumah. Setidaknya ada lemari dan rak piring, ditambah TV supaya anak istri tidak menumpang nonton TV tetangga. Andapun bisa bersantai di rumah pulang kerja dengan nyaman. Rebahan sambil pegang remot. Sesukamu gonta ganti siaran. Seru dirumah berebut tawa ayah VS anak. Gara-gara ILC vs robot-robot. Liriklah senyum istrimu akan tersungging menyaksikannya.
Kalau anda budayakan malas. Lebih lama tidur dari pada bangun. Saya yakin rumahmu perang tiap detik berkecamuk. Apalagi istrimu wanita karir. Dia yang kesawah, kekebun, mencangkul, memupuk, menyemprot, sampai waktu panenpun dia yang pikul hasilnya ke rumah. Anda tetap saja bolak-balik warung kopi ke rumah. laksana bos tepuk dada. Mungkin lehermu pun ingin di sabit istrimu. Belum lagi dia membalas olsopnya. Gagal COD pula. Bercampur aduk perasaannya ingin menggorengmu saja pake minyak jelanta.
Untung-untung istrimu bukan orang kaya atau kerja kantoran, centil pula. Bisa-bisa posisimu tertukar. Kata orang mandailing tiang bendera di dapur. Kalau sempat begitu siap-siaplah Jatah malam jum’at berkurang. Lama-lama saya jamin anda gantung diri di ruang tamu. Makanya sebelum payung hijau bertulis ayat dikembangkan. Hendaklah sungguh-sungguh bertanggung jawab menafkahi keluarga. Sebab membelanjai anak istri adalah ibadah. Tiap tetesan keringatmu akan menjadi pahala. Dengan kerja kerasmu, engkau selalu niatkan demi anak dan istri lakukanlah apa saja, yang penting halal. Yakinlah, engkau bakal mendapatkan pekerjaan terus menerus. Walaupun kamu tidak menjadi orang kaya raya, setidaknya urusan rumah cukup.
Keharmonisan rumah tangga terjalin jika sang suami terus berusaha walau dia tak mendapat sebiji beras hari ini namun ia tetap keluar rumah mencarinya. Sang istripun memahami kalau rezeki hari ini hanya sebiji zarroh. Sadarilah semua selama ini. Kalau anda lebih banyak bercengkarama dengan orang-orang yang tidak berkaitan dengan usaha halal. Tinggalkanlah. Mereka itu orang-orang senang. Sudah serba cukup. Jangan mau jadi pelengkap pendengar budiman di sisinya.
Engkau masih butuh minum kopi besok pagi. Anakmu menunggu kiriman di kampusnya, ongkos putra-putrimu tiap hari, uang mengaji anak-anakmu, susu bayimu, anda tidak usah mendengar orang yang banyak bicara bersantai menceritakan hartanya. kalian itu memang beda. Mungkin saja ia bersantai karena ada kirimian anak-anaknya atau menunggu hasil kebun dan usaha lainnya. Sementara anda, dari mana asal penghasilan tetap kalau bukan banting tulang. Falsafahmu saja hidup ini keras, tak kerja, tak makan.
Anda terlalu manja menjabat jadi seorang ayah. Semua serba alasan, hujan turunpun anda salahkan. Apa hubungannya musim hujan. Kalau yang ingin sukses itu hujan pun diterobosnya. Tapi saya seorang penyadap karet, katamu. Ia. Tapi kan bukan seharian hujan, kalau pagi turun, siang atau sore akan reda juga. Manjanya lagi alasan anda, tadi malam hujan deras, pasti jalan sangat licin, pokok karet pun basah, paccat banyak, gimana mau menyadap hari hujan gini. Mending tarik selimut, suruh istri buatkan kopi.
Owalah pak, hidup anda terlalu santai. Apa tidak sebaiknya berangkat saja mencuka air getah, atau bersihkan semak-belukarnya. Entah banyak ranting-ranting pohon karet berjatuhan, kutip bawa pulang. Lumayan kayu bakar bisa digunakan istrimu. Atau ada pohon karet yang tumbang, potong-potong. Bawa kerumah kemudian jemur, setelah kering sebahagian jual ke lopo kopi tempat anda biasa berhutang. Kasihan yang punya Warkop, sudah berapa juz catatan BON anda.
Sama juga halnya kalau anda seorang pekebun sawit. Tidak harus harganya naik baru anda rajin kekebun. Ada banyak hal yang harus kamu kerjakan, tidak selalu mengandalkan orang lain merawatnya semua, kalau itu kebun milikmu. Paling tidak kerjakanlah sebagian walau anda memakai jasa orang lain. Kalau merasa berat bagi anda mendodos atau melangsirnya. Saya rasa anda masih kuat menyemprot racun rumputnya. Memupuk dan brondol. Janganlah mudah cukup. Toke saja masih mau mengerjakan hal-hal yang membuatmu gengsi. Masih mau mengutip brondolan, meskipun lahan kebunnya seratus hektar, dia masih saja berbenah pada kebunnya, ia sadar mendapatkan lahan itu tidak mudah, kalau dipekerjakan kepada orang lain, masih ada sebagian orang nakal, tidak bagus mengutip janjangan yang sudah di ekrek, tentu harus turun tangan, sekalian melihat pokok yang sudah tua layak diganti.
Segala perkerjaan yang sudah anda jalani tekunilah dengan baik, jangan beranggapan kalau teman-teman sebayamu lebih bagus rezeki mereka dibanding anda. Mereka sudah punya grosir di kota. Terlalu obsesi anda melihat siaran langsung di facebook sambil menimbang tepung anda menyaksikan barang dagangnya lengkap gas dan minyak. Di iringi lagu Farro- Ringgit tu rupiah. Jantungmu berdegub kencang memandangi rak rukonya padat barang-barang jajanan, kardus mie instan besusun-susun. Tiap kalian komunikasi selalu di jeda para pembeli silih berganti. Anda tanya pula penghasilannya tiga juta sehari. Semakin menggiurkanmu ingin seperti mereka.
Apakah anda tidak tau kalau mereka berani gali lobang tutup lobang. Semua isi grosir mereka itu hampir modal grosir besar, mereka cuma menjualkan barang-barang dagangan orang. Untung seratus dua ratus rupiah mereka tabungkan. Paling tidak bisa rental mobil pribadi saat mudik lebaran. Berusaha menunjukkan kalau mereka berhasil dikota, walau bergaya diatas pinjaman. Tidak mengapa sekali setahun, asal jangan tiap saat. Begitulah cara mereka menginsfirasi orang-orang kampung pemalas.
Adakalanya memang benar-benar pandai menabung, dia sadar kalau nanti sudah capek merantau akan kembali pulang kampung halaman memboyong anak-istrinya. Tentu dia menyiapkan segala sesuatu di hari tua. Selagi tubuhnya kekar, kuat semangat terus mengirim uang ke kampung tiap bulan, menghubungi orangtua dan keluarga untuk dicarikan sebidang tanah kebun, sawah atau pertapakan rumah. Selama mereka dirantau keluarganya mengelola harta mereka dikampung, mungkin sesekali dapat kiriman dari hasil kebun tersebut, misalnya kelapa, pisang, buah-buahan atau tepung beras dibuat makanan sasagun. Siapa tau malang di untung kelak bangkrut atau bosan di kota, mereka pun sudah punya tujuan yang pasti hidup di kampung halaman sendiri.
Untuk apa anda membandingkan pekerjaan anda sebagai supir dengan mereka. Anda juga sangat lihai menghandalkan skil anda di dunia supir, berebut jalan kosong, menerobos hujan dan panas, di jalan kalian musuhan dipangkalan jadi kawan. Mencari penumpang hendak kepasar, anak sekolah maupun barang-barang. Anda butuh waktu yang tepat. Kalaupun anda supir bus, supir angkot dan sebagainya. Anda bilang nasib-nasipan, tapi waktu anda lebih lama di pangkalan. Jelas nasib anda sangat malang. Entah apa yang merasukimu, tiap ada lawan ugal-ugalan sampai penumpang pun dilewatkan. Anda itu mencari penumpang apa lomba balapan.
Santailah pak sebelum penumpangmu padat terisi. Kalau mau cepat sampe kepangkalan buat apa. Valentina rossi pun anda kalahkan. Kasian pak anak ayam orang kamu gilas, dia itu masih punya cita-cita bertelor banyak, melahirkan bibit-bibit unggul. Begitu sadisnya anda tabrak lari, sampe keluar ususnya. Tanggung jawab anda mana. Pantaslah sial terus, penumpang tidak jadi naik, melihat mobilmu penuh gentayangan arwah-arwah ayam dan hewan lainnya. Perlu di pangir kendaraan anda pak sopir sekali lagi, pakai jeruk purut, pandan musang dan itak-itak poul.
Sekalipun anda karyawan serabutan. Betapa tangguhnya jasa-jasa anda. Sekalipun anda sibuk sekali semua pekerjaannu serahkan kesempurnaannya pada Allah. Berharaplah keberkahan mengitari usaha anda. Solat jum’at jangan tinggalkan. Bangunlah pagi-pagi subuh, ajak istri dan anak-anak solat berjama’ah. Agar terjalin segala doa yang kau lukiskan seperti dibelakang truk. Berikan nasehat pada anak dan dan istrimu. Semoga kalian menjadi keluarga nan sakinah, mawaddah, warohmah.
Berhentilah memasuki pakter juga tempat hiburan. Sudahilah minum-minuman haram itu, ingat umur. Anda sekolahkan anak-anakmu ke madrasah, kepesantren bahkan sudah mulai sarjana putra-putrimu. Namun anda belum juga menyadari kebodohanmu sendiri. Meja tuak itu bukan tempat melepas gundah, malah menambah masalah. Istrimu selalu korban makan hati, begitu juga anak-anakmu dibuli. Pangkal segala amarah dan perceraian kamu bawa tiap malam kerumah. Aroma nafasmu begitu menyayat hati istri hingga lewat tengah malam dia menunggumu sambil menangis mengusap kepala anak-anakmu, meratapi kemalangannya mendapat suami sial. Berharap anda kembali pada jalan kebenaran. Janganlah berikan lagi hasil haram togel, judi buat darah dagingmu. Kasihanilah keluarga kembali pada mereka sebagaimana menjadi ayah yang bertanggung jawab.
Bila anda sudah menceraikan istri, mantan anak tidak ada. Mereka tetap tanggung jawabmu. Kamu tidak seharusnya membenci istri. Berhati mulialah kirim nafkah mereka terkhususnya anak-anakmu. Kalau anak-anakmu lebih memilih bersama ibunya jangan lepas tanggung jawabmu pada mereka. Agar anak-anakmu tidak merasa kehilangan sosok ayah. Kelak mereka sudah besar. Akan mengingat belaian kasih sayangmu. Mungkin anda pernah melihat anak jalanan. Atau anak-anak miskin. Juga anak-anak sekolah. Yatim piatu. Anda kasihan memandangi mereka dari sisi lain. Sama halnya dengan anakmu. Jangan tinggalkan mereka. Izinkan mereka memanggil ayah. Sesekali bawa liburan. Hubungi mereka setiap hari. Paling tidak lewat telepon atau titip salam.
Kamu juga akan tua. Tak terasa wajahmu akan keriput. Kepalamu ditumbuhi uban. Tenagamu takkan berdaya lagi. Bahkan struk. Atau anda menjadi tua jompo. Kalau dari dulu anda menjalin hubungan baik dengan mantan istri juga anak-anakmu. Mereka akan merawatmu. Melayanimu sepenuh hati. Mereka sudah besar, jadi anak-anak yang sukses bertitel. Jika diantara mereka ada dokter, ia akan merawat sakitmu separah apapun. Kalau ia pengusaha menyenangkanmu dengan mengabulkan apa saja yang anda inginkan. Syukur diantara mereka ada santri jika anda meninggal siap menyolatkan dan mendoakanmu. Semua harta yang kau relakan dulu kembali juga padamu. Apakah anda mau menyia-nyiakan anakmu lagi?
Kalau sekiranya anda ayah yang baik. Ketahuilah ada saja diantara keluargamu yang tidak sejalan. Kadang kala istri juga anak-anakmu. Bercerminlah pada kisah nabi nuh As, kalau anak istrinya ada yang durhaka padanya. istri Nabi lutd As, berkhianat padanya. disekitarmu juga tentu banyak ayah baik, alim, pemuka adat, tokoh agama. Tapi anak-anaknya bermacam-macam kejahatan, pemabuk, penjudi, penzina, pencuri. Itu semua adalah cobaan untuk anda. Bangkitlah dengan kesabaran menghadapi prilaku seperti itu. Bahkan kalangan para ‘ulama kebanyakan meninggal akibat sakit hati menahan prilaku istri dan anak-anaknya . hingga ia di kabarkan malaikat Meninggal Husnul Khotimah.
Teuslah menjadi ayah yang disegani anak-anak. Sering berikan nasehat pada putra-putrimu. Dari kecil hingga dewasa mereka akan mengingat petuah-petuahmu. Tidak alasan kalau anda terlalu sibuk, atau anak-anakmu sudah besar. Justru kebanyakan anak selalu mengharap nasehat ayahnya sendiri. Apalagi malam takbiran idul fitri. Kumpukanlah mereka semua. Nasehati satu-persatu sejak kecil. Lalu cium kening mereka.
Walaupun mereka sudah berkeluarga tetap anak-anakmu yang menerima keberadaanmu. Bila mereka jauh, Mungkin anda akan rindu. Anggap saja mereka sedang sibuk saat ini jika tidak ada kabar. Doakan selalu agar mereka pulang menemuimu. Jangan mengupat dan mengutuk. Mungkin mereka sangat sibuk mengurus cucu-cucumu. Atau mereka sedang tidak dapat izin cuti. Kadangkala mereka tidak sempat pulang sekalipun kabar duka kepergianmu kehadirat ilahi. Ikhlaskanlah semua.
Biarlah tubuhmu tua renta. Berusahalah sekuat mampu menggerakkan tubuhmu. Jangan berharap dikasihani. Katakan pada hatimu. Walau tanpa teman kamu pasti tetap bisa berjuang. semakin renta tubuhmu, kamu akan dijauhi orang-orang. Mereka jijik mencium baumu. Habiskanlah sisa umurmu itu beribadah. Perbanyak dzikir. Doa’kan al-marhum istrimu kalau sudah tiada. Jangan bercita-cita untuk mati. Tapi ingatlah kematian itu memang pasti datang maka tebalkan iman. Semakin tua hendaklah takut pada Allah. Jangan lagi tinggalkan solat. Allah maha tau kalaupun sudah miring arah qiblatmu. Allah maha pemaaf kalau habis wudu’ batal lagi. Allah maha sayang jika engkau semakin tua semakin mengingatnya. Allah maha tau apa yang ada di hatimu.
Tersenyumlah walau anda tanpa gigi, jangan cemberut meski wajahmu sudah keriput. Jangan lemah walau gerak tubuhmu sudah lunglai. Tapi ingat, bangunkan hatimu tiap detik denyut jantungmu, berdzikirlah pada Allah. Sebutkan Subhanalloh, Walhamdulillah, Allohu Akbar. Insya Allah jika anda dipanggil Allah dalam menyebut nama-Nya. Kematianmu akan terasa lezat. Senyummu kan terpancar, orang-orang merindukanmu. Bumi ini kan sedih kepergianmu. Mereka melepasmu dengan do’a-doa yang tulus. Semoga amal ibadahmu di terima disisi Allah SWT.