(تَبَسُّمُكَ فِي وَجْهِ أَخِيكَ صَدَقَةٌ (رواه الترمذى :
“Senyum
manismu di depan saudaramu adalah sedekah”
Tak jarang kita tiba-tiba menjadi begitu
bersemangat menerima penjelasan dari guru-guru kita, lantaran guru kita yang
banyak tersenyum dengan tatapan mata yang seolah ditujukan kepada kita saja. Senyuman,
barangkali ada diantara kita yang menganggapnya sebagai suatu yang teramat
sepel, sampai-sampai kita lupa bagaimana cara kita tersenyum. Padahal
sesungguhnya senyum atau senyuman memiliki kekuatan dahsyat.
Tentang
hal ini, menarik menyimak tentang apa yang terjadi pada sebuah perusahaan
perdagangan besar di prancis. Dikisahkan, para pekerja pada salah satu
perusahaan perdagangan di paris menuntut kenaikan gaji. Namun pemilik
perusahaan menolak permintaan itu. Akhirnya para pekerja itu sepakat untuk
melakukan mogok senyum kepada para pelanggan sebagai reaksi dari sikap pemilik
perusahaan. Aksi ini telah menimbulkan turunnya pemasukan perusahaan pada
minggu pertama sebesar 60% dari penghasilan mingu-minggu sebelumnya.
Sementara
itu, berdasarkan penelitian para pakar kedokteran, dari segi kesehatan, orang
yang murah senyum biasanya terjaga dari penyakit yang bernama stres. Jantungnya
akan berdetak secara normal, sehingga terhindar dari berbagai macam penyakit
ketegangan, dan para dokter telah menemukan bahwa senyuman membuat orang lebih
sehat dan awet muda. Bagaimana ini terjadi? Menurut ilmu kedokteran, untuk
menghasilkan sebuah senyuman, seseorang cukup membutuhkan 17 otot wajah,
sementara untuk cemberut seseorang membutuhkan 32 otot wajah.
Dalam
kehidupan ini senyuman sesungguhnya merupakan hal yang teramat penting untuk
dimiliki seorang manusia. Senyuman seperti nafas yang menyambung hidup manusia.
Seperti itu pulalah kedudukan sebuah senyuman dalam hubungan antarsesama
manusia. Senyuman teramat dibutuhkan untuk mencipta persahabatan yang berhasil,
dalam membangun hubungan keluarga, juga dalam segala hubungan dengan seasama
manusia; antara saudara yang satu dengan yang lainnya; antara sesama sahabat;
antar teman; atasan dan bawahan. Senyuman malambangkan cinta dan kasih sayang.
Senyuman seolah-olah seperti kata-kata cinta yang disampaikan seorang sahabat
kepada sahabatnya!.
Senyuman
laksana harta karun yang berharga. Senyuman tidak akan membebani anda. Untuk
menghasilkan senyuman, kita tidak perlu membayarnya dengan dirham atau juga
dollar. Senyuman mempunyai kekuatan sihir yang ajaib dan pengaruhnya sangat
menakjubkan. Seseorang tidak mungkin mengabaikan senyuman, jika ingin
mendapatkan cinta dari orang lain. Senyuman adalah kuncinya. Senyuman adalah
faktor utama penentu kesuksesan hidup manusia. Jauh hari pepatah china
mengatakan,”orang yang tidak bisa tersenyum dengan baik, tidak layak untuk
berdagang.” Senyum merupakan tabiat dan fitrah manusia untuk tertarik kepada
seseorang yang selalu memberikan senyuman dengan ikhlas kepada orang lain.
Sebaliknya,juga kecenderungan manusia secara alami menjauhi orang-orang bermuka
muram dan cemberut, wajah mencerminkan segala hakikat serta rahasia yang
tersimpan di hati. Sesungguhnya mimik wajah berbicara lebih dalam dan mempunyai
pengaruh yang lebih kuat dibandingkan kata-kata yang diungkapkan lisan.
Ibnu
sina, mengemukakan, salah satu sifat orang arif adalah selalu gembira. Karena
itulah rasulullah Saw. Dilukiskan selalu bersikap bermuka manis dalam
menghadapi siapapun. Jika Rasulullah tersenyum , beliau tidak akan
meneruskannya dengan ketawa yang berbahak-bahak, tidak seperti kita yang
kerjanya membuat orang lain kertawa. Beliau tidak pula kaku dan keras sikapnya,
tetapi tersenyum dan tertawa hanya dengan menampakkan gigi-giginya. Allah
berfirman:
حَوْلِكَ مِنْ نْفَضُوْا لَا الْقَلْبِ غَلِيْظَ فَظًّا كُنْتَ وَلَوْ
“ sekiranya kamu bersikap kasar dan berhati
keras, tentu mereka akan menjauhkan diri dari kamu”. Qs. Ali imran (juz.3): 159
Jarir
bin Abdullah ra. Berkata “ jika rasulullah mendapat wahyu, maka aku berkata,
pemberi peringatan kepada manusia dan azab pun datang kepada mereka. Setelah
selesai wahyu diturunkan, rasulullah adalah orang yang paling ceria wajahnya,
banyak senyumnya dan paling raut wajahnya.” (HR. Al-bazzar). Rasulullah sangat sensitif. Firman Allah Swt:
مِثْلُكُمْ بَشَرٌ أَنَا إِنَّمَا قُلْ
“katakanlah, sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia
seperti kamu” (QS. Al-kahfi: 110). Mudah terpengaruh
sebagaimana manusia biasa. Perasaan tersebut seringkali menyebabkan beliau
mudah bersedih dan mudah juga gembira. Tangisan beliau sama dengan cara
senyumnya. Tidak tersedu sedan dan tidak meraung-raung. Tertawanya juga tidak
terbahak-bahak, sekadarnya saja. Ketika matanya meneteskan airmata, di dada
beliau terdengar suara mendidih seperti minyak menggelegak. Rasulullah biasanya
tersenyum menghadapi orang yang begitu cepat mengubah sikapnya seperti
orang-orang yang berbuat sesuatu dalam suatu keadaan, lalu seketika itu juga
mereka berbuat sebaliknya.
Dari
sa’ad bin abi waqqash diriwayatkan bahwa ketika umar meminta izin kepada
rasulullah, ada beberapa orang wanita kaum quraisy sedang berbicara denga suara
yang agak keras. Ketika umar hendak masuk, mereka tergesa-gesa memakai hijab
dan mendiamkan diri. Setelah umar masuk, Rasullah tersenyum. Umar berkata,
“mengapa engkau tersenyum, wahai rasulullah? “ nabi menjawab,” aku heran dengan
para wanita tadi”. Apabila mereka mendengar suaramu, segera memakai hijab. Demi
diriku yang berada ditangan_Nya, sekiranya ada setan yang masuk melalui satu
jalan dan bertemu denganmu, niscaya mereka akan memilih jalan lain yang bukan
jalanmu. “(HR. Al-bukhari, muslim, ahmad dan an-nasa’i).
Intisari
khutbah kita ini ialah “mengajak kita
senantiasa menebarkan senyuman yang ikhlas dan waras, karna Rasulullah
senantiasa memotivasi seorang muslim untuk menemui saudaranya dengan wajah yang
ceria .Rasulullah bersabda: janagnlah engkau sekali-kali meremehkan suatu
kebaikan, walaupun itu hanya sekadar untuk menemui saudaramu dengan wajah
ceria. “(HR.muslim)
barokalloh....