Penulis || Mahdian tamin Rangkuti || He Namarulo Ngot ko |
HE NAMARULOS
NGOT KO
Wahai orang yang berselimut, bangunlah untuk solat malam,
kecuali sebagian kecil. Qs. Al-Muzzammil :1-2.
Berdiri untuk bangkit dari selimut syetan. Singkirkan
kesenanganmu bermalas-malasan. Segeralah angkat kaki. Menuju tempat wudu’.
Solatlah seperdua malam itu, lalu baca qur’an berlahan-lahan. Rasakan dengan
khusu’. Sungguh, bangun malam membuat lebih kuat mengisi jiwa. Baca qur’an
dimalam sepi, sedingin ini lebih berkesan. Siang hari anda super sibuk dengan
urusan masing-masing.
Berangkatlah
mencari rezeki yang sudah dihamparkan tuhan di seluruh dunia ini. Pungutlah segala
apa yang di rezekikan padamu. Walau sekeras apa caranya usahakanlah engkau
dapatkan dengan cara halal agar hidupmu berkah selamanya. Jangan campurkan yang
hak dan batil supaya darahmu segar selalu dalam mencari rezeki tiap harinya.
Jika engkau masih terbuai mimpi-mimpi lalu tidak mewujudkannya. Rasakan
kesemutan pada kehidupanmu di hari tua. Miskin selamanya. Tidak ada tanda-tanda
kesuksesan di wajahmu.
Tidak perlu anda bergaji besar. Atau bekerja diperusahaan
ternama. Kalau anda belum pandai mencari berkah. Lebih baik bekerja ringan
walau gajinya tak seberapa. Ambil keberkahannya. Jangan gara-gara sedikit gaji
engkau gonta-ganti pekerjaan. Sekalipun engkau pemilik perusahaan, materi itu
tak kunjung lebih. Selalu kurang. Maka terjadilah pada dirimu korupsi. Syetan
menang. Engkau sekongkol dengannya. Pada akhirnya menjadi kebiasaanmu. Hingga
lupa kalau pekerjaan itu hanya titipan semata.
Kerjakanlah apa saja. tidak masalah anda sebagai
seorang penjual jajanan gerobak dorong, pemulung sampah,
buruh serabutan, pembantu rumah tangga, petani dan sebagainya yang penting
tekuni dalam kesabaran. Bersyukur selalu pada Allah. Tidak usah berkeluh kesah.
Selagi anda mau berusaha yakinlah rezekimu mengalir selalu. Lihatlah
orang-orang yang tuna, mereka itu bekerja sesuai kemampuan masing-masing.
Adakalanya mereka menyanyi. Bahkan menjual keterampilan karya mereka sendiri.
Mereka sejujurnya sangat malu mengharap uluran tangan orang-orang tanpa menjual
bakat yang mereka miliki. Pada akhirnya hasil pemberian orang-orang dermawan
itu mereka tabungkan untuk masa depan. Mereka juga ingin menikah, ingin punya
produksi usaha sendiri, ingin jadi orang dermawan . Lalu anda mengapa masih
lelap tidur. Terbuai mimpi dan angan-angan.
Betapa banyak orang-orang diluar sana pengangguran akibat
pilih-pilih pekerjaan. Janganlah berdiam diri di kampungmu atau santai dirumah.
Pergilah merantau langakahkan kakimu, siapkan nyali, percaya diri bahwa kamu
pasti bisa melawan arus gelombang pengangguran. Jangan takut tidak makan, tidak
tidur, tidak mandi. Banyak sekali orang-orang gembel diluar sana. Tapi mereka
tidak pernah mati sebab kelaparan. Sebab tidur dibawah kolong langit.
Bermandikan hujan, jarang berganti pakaian nyaris tidak pernah sekalipun idul
fitri tiba. Dan mereka sehat bugar. Tetap semangat mencari kehidupan, mereka
masih bercita-cita ingin punya rumah, punya tanah, punya bisnis, punya
penghasilan, punya segalanya. Siapa tau besok mereka pemilik BANK sampah atau
pengelola kardus bekas, juga pencipta pupuk dari nasi basi yang sering mengisi
perut mereka. Lalu untuk apa sehatmu diam dalam rumah tanpa berbuat apa-apa
yang bermanfaat pada dirimu dan orang lain.
Anda sehat bugar. Lalu mengapa anda di rumah
saja.Bertahan dikampung. Padahal diuar sana masih banyak tanah yang belum
sempat dipijak manusia. Apakah anda tidak bosan jadi penjaga kampung terus. Ia
kalau anda pintar memanfaatkan kekosongan anda di kampung. Bagaimana jika rorokmu saja dari orang tua. Kopimu sendiri
dibayari teman sewarung. Dimana urat malumu. Lalu sampai kapan anda jadi
bandar. Tidak malu anda di kasihani terus. Tidak berniat menjadi juragan.
Paling tidak sesekali anda bisa membantu orangtua. Sadarlah dari kemalasanmu.
Wajah orangtuamu mulai keriput sebab tidak mampu darahnya mengalir lagi.
Rambutnya putih menunjukkan terlalu lama berjemur di bawah terik matahari.
Semua itu demi memperjuangkan anda. Tidakkah anda berniat menggantikan posisi
mereka. Mengganti kehidupan mereka lebih layak.
Bencilah dirimu sendiri ketika tidak ingin bangkit dari
kemalasanmu. Pandanglah orang-orang sekitarmu yang mau berusaha. Mereka juga
orang tak mampu sepertimu. Namun ia ingin merubah kehidupannya. Tak lagi mau
dibawah tekanan orang. Mereka juga lepas dimarah-marahi bos. Dikucilkan orang.
Tersingkir gara-gara penjilat. Pendidikannya kurang tinggi. Wajahnya tidak
menarik. Sama sekali tak berpengalaman. Hingga ia sadar diri ingin membuat
pekerjaan bukan pelamar kerja.
Mungkin saja anda sudah sarjana makanya gengsi bergaji
Rp.100.000. Takut di remehkan tetangga. Dicibir orang. Diputuskan pacar.
Ditinggalin teman. Semua itu tak penting bagimu kawan. Justru itulah motivasi
anda membuat target jika bergaji sebulan seratus ribu. Dengan sarjana yang kamu
miliki mungkin bisa anda dibayar Rp. 100.000 per jam dengan keuletan kinerjamu.
Asal kamu mau pasti ada jalan.
Dan sebutlah nama Tuhan-mu, dan beribadah lah kepadaNya
dengan sepenuh hati. Q.S: Al-Muzzammil : 8
Buka kembali lembaran-lembaran pengetahuan anda. Ingat
lagi dari mana anda dapatkan membayar uang kuliah. Uang kost. Uang jajan. Sampai
anda menjadi seorang sarjana. Uang yang kamu habiskan itu bukan disulap kawan.
Tapi usaha kerasmu juga. Tak sepenuhnya dari orang tua kan?. Saya yakin, anda
sangat kreatif mencari tambahan uang sakumu. Lewat HP anda ikut jual online.
Menjaga toko orang. Pelayan rumah makan. Asong-asongan. Mencuci kendaraan.
Menulis skirpsi teman. Itu semua kamu lakukan demi cita-cita. Demi sebuah
kesuksesan. Apakah menurut anda harus berdasi disebut orang yang sukses. Selera
anda sangat rendah kawan seperti anak SD saja. Pantasan jam bangun anda pukul
6.
Saya kan bukan sarjana, tapi Cuma lulusan SMP, SMA,
Pesantren. Woi, hari gini bukan pendidikan tinggi yang jadi alasan lagi kawan.
Tapi kemauan dan kejujuran. Banyak sekali disekitar anda orang-orang pintar,
sekolahnya tinggi. Tapi pintar membodo-bodohi. Bukan membuka terbosan agar wawasan
anda menjadi manusia berguna. Pada akhirnya anda berkiblat pada ke tololan
orang seperti itu. Bukan semua, tapi
sangat banyak. Lalu untuk apa pendidikan anda tinggi namun tidak membawa perubahan
yang lebih baik bagi kehidupan anda. Seharusnya pendidikanmu itu membuatmu
lebih berwibawa. Disenangi orang-orang. Agar banyak mendoakanmu diberi rezeki
dan umur panjang.
Tidak mengapa anda seorang petani namun ulet mengelola
pertanian. Meskipun yang anda garap milik orang lain, kamu cuma pekerja, anda
bisa ambil rumput sawahnya jual pada orang-orang pemilik kambing, berapa banyak
dikampungmu memelihara sapi. Pemilik sawah senang kalau anda bersihkan rumput
dari sawahnya. Malah engkau dipercaya selamanya bertanggung jawab mengelola
lahan sawah ataupun kebun milik orang. Pekerjaanmu pun tak pernah henti. Jika
sudah diamanahkan sawah tersebut pada anda. Tentu anda bisa menanami sayur
mayur digaduhnya. Membudi dayakan ikan di paret-paret sawah. Pelihara itik di
bawah sopomu. padi dapat anda manfaatkan
menjualrnya untuk makanan ternak atau jadikan pupuk kandang dan sebagainya.
Coba lihat kawan. Ada banyak manusia di dunia ini tidak
selesai Sekolah Dasar. Tapi mereka bisa jadi pengusaha besar. Toke besar. Punya
grosir dimana-mana. Pemilik rumah kontrakan di berbagai daerah. Punya apartemen
dan taman rekreasi. Punya pabrik dan karyawannya para sarjana. Punya yayasan
ternama. Punya segudang prestasi. Menjadi mentor bagi orang-orang yang ingin
sukses dari Nol.
Mereka tidak kalah dari kemampuan yang anda miliki. Lalu
apa alagi yang anda tunggu sehingga berlarut-larut dalam kemalasan. Keterpurukan.
Terjatuh. Bangkitlah, gerakkan bibirmu baca masmalah. Yakin kalau lamaran anda
di terima, yakinkan anda tidak takut di tolak. Yakin kalau usahamu sukses.
yakin kalau kamu tidak akan bangkrut. Yakin kamu itu bukan pecundang. Yakin
engkau membawa perubahan. Yakin mimpi-mimpimu pasti terwujud sekejap mata.
Yakinlah tahun ini anda Naik Haji.
Apa saja yang kamu tunngu takkan datang jika tidak
dijemput. Sedangkan yang dijemput saja terkadang tak nyangkut. Apalagi anda
malas menggerakkan kaki. Lemas, lesu, lunglai. Takkan mungkin kamu dapatkan apa
saja yang kamu inginkan. Tidak ada kemudahan itu didapatkan melaikan terlebih
dahulu melalui kesusahan. Pepatah saja
berkata berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu
bersenang-senang kemudian. Bukan pula anda sakit malaria. Kalau itu sakit-sakit
dahulu, mati kemudian. Begitu pantunnya.
Sebenarnya siapapun anda, setinggi apa pendidikanmu,
pasti bisa meraih kesuksesan masing-masing. Ada banyak pilihan profesi di
tawarkan tuhan di atas dunia ini. Tidak mungkin satupun kamu tidak minat.
Mustahil kalau kamu tidak ingin segalanya. Seandainya kamu ambil satupun yang
Allah tawarkan. Kemudian tekuni profesimu, istiqomah meneladninya. Jangan
menyerah. Tentu Allah bersama orang-orang yang sabar. Orang sabar pasti di
tolong Allah. Orang sabar akan beruntung. Sabar itu menolong segala pekerjaan.
Setiap kamu mulai pekerjaan awali basmalah dengan niat tulus tutup dengan ucapan hamdalah. “ Barang
siapa mengerjakan suatu kebaikan tanpa di awali basmalah. Maka hilanglah berkah
usaha tersebut”. Al-Hadist.
Mengapa anda masih mengukur kemampuan ijazah SMP dan SMA
anda. Semua itu kan tergantung anda. Ijazah itu hanya sekedar pemanis jalanmu.
kalau tidak di manfaatkan takkan berguna. Bikin sarang kecoa dan keluarganya.
Kebanyak orang-orang lulusan SMA ijazahnya hanya sekedar hiasan di dinding
rumah. Tapi mereka bekerja pada perusahan yang tidak mengutamakan ijazah.
Sukses juga mereka. Mengirim belanja orangtua tiap bulan. Dan nama mereka
selalu dibanggakan orangtua. Bahkan orang-orang memuji orangtunya punya anak
serajin dia. Tidak seperti anda, tiap hari di kutuk orangtua. Makanya bangunlah
kawan.
Semakin lama anda berdiam dirumah. Semakin banyak
kebencian yang anda dapatkan. Dosamu tiap hari bertambah. Melawan orangtua pun
engkau lakukan. Suntuk dirumah kena semprot trus. Secara emosi anda keluar rumah
tanpa cari kerja. Disitu mulailah anda Ikut-ikutan dengan manusia tak
jelas. Mencuri. Mabuk-mabukan. Berzina.
Pasang togel. Narkoba. Ganja. Sabu-sabu. Semua menjadi media kebebasanmu.
Hal-hal haram menjadi realita hidupmu. Betapa hancurnya jika anda seorang yang
pernah sekolah SD, SMP, SMA SMK, Pesantren, Sarjana. Moralmu kini tak lagi ada.
Apalagi anda seorang alumni pesantren. Lulus tidak kuliah
sebab keterbatasan biaya. Belum punya kegiatan apa-apa. Sibuk main terus. Lama
di depan TV. Main hanpone pulsa dari orangtua. Membantu orangtua pun anda
neko-neko. Perhitungan. Ingat kawan, anda sudah terlalu lama di manja di
pensantren. Tiap minggu, tiap bulan belanja anda di kirim. Bahakn orantuamu
rela berhutang. Asalkan anda tetap jadi anak santri. Harapannya agar anda bisa
menyolatkan mereka ketika meninggal dunia. Mendokana mereka selalu. Menjadi
kebanggaan. Tapi malah anda sangat santai dirumah tanpa melakukan apa-apa.
Paling parahnya menyalahkan orangtua lagi. Katanya jadi
santri itu bukan kemauannya. Paksaan orang tua, pikiran anda itu tertalu
ortodok. Sampai lulus anda pertahankan mondok. Seharusnya anda bersyukur.
Orangtua masih mau menyekolahkan anda, agar masa depanmu cemerlang.
Apa salahnya anda mulai hal-hal kecil dulu, seperti
mengajari mengaji anak-anak tetanggamu. Sekalipun mereka memberimu 1000 per
bulan. Lumayan buat jajanmu. Itu sangat berkah. Atau mengajar madrasah
takmiliyah. Kalau mau lebih mulia, pergilah ke desa-desa terpencil. Bukalah
madrasah diniyah takmmiliyah awwaliyah ajarkan ilmu untuk anak-anak kampung.
magrib mengaji, pengajian ibu-ibu aktifkan, yasinan kaum bapak gerakkan
persatuan pemuda kampung, ajari mereka ilmu-ilmu pesantren. Anda akan menjadi
manusi paling mulia. Keringat orangtuamu selama ini terhapus oleh
keberhasilanmu menjadi seorang santri. Ia bangga ketika kabar anknya jadi
ustad-ustadzah yang sabar. Pengabdi untuk masyarakat pedalaman. Namamu terkenal
dilangit juga dikampungmu. Orang-orang salut memujimu. Kalau kamu santri
teladan masyarakat.
Lihatlah dengan kemauanmu mengamalkan ilmu. Tidak kamu
tidurkan ilmu yang kamu pelajari selama tujuh tahun itu. Akan banyak anak-anak
generasi muda bercita-cita menjadi seperti anda. Masuk pesantren berduyun-duyun.
Satu saja yang masuk pesantren itu sudah tanda keberhasilanmu menjadi seorang
alumni pesantren. Kelak anak-anakmumengambil tanganmu naik kesyurga. Yakinlah
diantara mereka ada yang selalu mendoakanmu.
Jika lebih
menantang jadi penjaga masjid dikampung orang. Pelayan di rumah Allah lebih
mulia. Segala urusan keagamaan di
timpakan pada anda. Jangan takut berbagi ilmu, ilmu yang diajarkan akan
bertambah. Apa yang belum kamu ketahui pasti Allah mengajari dari ketidak
fahamanmu. Asalkan engkau percaya, yakin, ikhlas, rido mengabdikan diri semata
karena Allah Ta’ala. Anda sudah lebih tau bahwa Allah tidak memberi cobaan
diluar batas kemampuan hambanya.
Jangan takut di jadikan imam solat, khotib jum’at, tukang
azan, pengurus jenazah, tukang do’a. Pendakwah, penasehat warga dan lainnya. Semua
itu sudah anda pelajari dipesantren. Lewat kelas maupun lintas persatuan.
Terapkan apa saja kegiatan yang pernah anda alami dipesantren. Mengajari
anak-anak dai cilik, takhfidz qur’an. Kaum pemuda ajari nasyid, kaum
bapak-bapak buat lomba baca qur’an, Ibu-Ibu ajak Al-Barzanji. Itu-itu saja kamu
terapkan mereka akan mengenang jasa-jasamu. Lewat dakwah hidupmu. Apalagi lebih
dari itu, ciptakan hal-hal kreatif menggali keterampilan masyarakatmu.
Samapaikan pada mereka bahwa jadi santri itu juga bisa
menjadi orang besar, seperti Presiden,
polisi, TNI , dokter, guru, ilmuan, pengusaha, pejabat negri. Santri itu bukan
pencari ilmu yang baru datang dizaman milenial. Tapi sekolah yang pertama
didirikan adalah pesantren. Bakar semangat mereka agar mau menjadi orang-orang
berjiwa besar. Ceritakan kisah orang miskin kampung pedalaman seperti imam Masjidil Haram Sech. Abdul Qodir Al-Mandily, Jendral Besar
Abdul Haris Nasution. Abdul Rahman Wahid walau dia buta tapi pernah jadi
Presiden Republik Indonesia.
Jika anda sudah merasa sukses. Jangan lupa bersedekah
pada anak-anak yatim, ajak mereka makan bersamamu. Berikan uang jajan paling
tidak Rp 5.000 perorang. Doa’-do’a mereka sangat makbul. Usap kepala mereka,
bacakan sholawat atas nabi Muhammad SAW. Santuni fakir miskin, jangan biarkan
mereka kelaparan. Buktikan kalau kamu mampu memberi sedikit rezeki pada mereka.
Cari juga orangtua jompo. Serahkan beras, gula, minyak dan sedikit uang.
Bahagiakan hati mereka. Insya Allah kesenangan hati mereka akan mendoakanmu
selalu. Berharaplah kepada Allah agar amal ibadahmu diterimaNya.
Kalau anda sudah mau bangun tidur cepat. Mendengar suara
ayam di sepertiga malam, itu tandanya malaikat telah turun ditugaskan mencari
orang-orang yang mengadu nasib kepada Allah. Bukalah kelopak matamu, bacalah
do’a bangun tidur, gerakkan tubuhmu, lipat selimutmu, segeralah bersuci, ambil
air wudu’ laksanakan solat tahadjut, sholat taubat, solat hajat, solat
istikhoroh, mulai dengan 2 dua rakaat saja dan tutup dengan sholat witir,
duduklah dengan tenang berdzikir kepada Allah. Berdo’alah padaNya, sesungguhnya
Allah lebi dekat padamu mengkabulkan segala do’a-doamu. Mintalah segalanya pada
Allah. Adukan semua permasalahanmu pada ampunannya. Merengeklah seperti bocah
minta jajan. Teteskan air mata ketulusan, sampai wajahmu bersimbah air mata.
Tiap tetesnya menghapus dosamu. Api neraka takkan mampu melewati bekas air mata
seorang yang jujur pada Allah. Mengadukan salah besar maupun kecil. Tegadahkan
tanganmu, lalu jujur padanya :
Ya Allah hambamu paling hina ini telah hadir di hadapanmu,
ingin kembali pada jalanmu, mengadukan segala permasalahan hidup yang engkau
berikan kesempatanku bernafas. Memohon ampun atas dosa yang kulakukan setiap
detak darahku. Tidak bersyukur atas nikmat yang Engkau curahkan selalu. Ya
Allah hamba adalah manusia paling durhaka di dunia ini. Ya Allah, Aku seorang
koruptor penghianat rakyat. Aku penjilat kekuasaan. Aku sang penipu. Aku
peminum khamar. Aku penzina besar. Aku penjudi kelas kakap. Aku seorang
pembunuh. Aku manusia paling kejam. Aku telah durhaka pada orang tuaku, melawan
murkamu. Menelantarkan mereka, menepis kasih sayang mereka, hingga mereka tiada
aku enggan menziarahinya, aku tak pernah mendoakan mereka. Ya Allah ampunkalah
dosaku, dan dosa kedua orangtuaku, tempatkanlah mereka di tempat yang engkau
rahmati. Ya Allah sayangilah mereka, aku sangat merindukan belaian mereka. Kini
aku telah sendiri. Tiada mendengar keluh kesaku lagi selain Engkau Ya Allah.
Tuntun diri ini kejalan lurusmu. aku ingin menjadi hamba yang beribadah,
mengharap rahmat kasih sayangmu. Takkan mampu diri ini menahan azab nerakamu.
Ya allah terimalah taubatku. Amin.
NGOT
BO AYAH
Pagi masih buta.
Embun juga belum gugur menyelimuti daun-daun, mimpi anda belum juga
tammat-tammat. Hingga matahari membuka jemari bunga, kupu-kupu mulai
mengembangkan sayapnya mengitarikelopakbungasambilmengecupsarinya, berebut dengan kumbang-kumbang lain. Mengharap madu
pagi hariuntuk
anak-anak mereka. Hingga matahari naik setinggi waktu duha, anda tetap lelap.
Entah seindah apamimpimu, hingga istrimu takut dan hawatir bahwa jasadmu diambang
Al-marhum.
Seperti komat-kamit istrimu dari pada bersuami pemalas mendingan janda
ditinggal mati seumur hidup. Masih ada orang yang kasihan untuk anak-anaknyakalaujadiyatim. Dari subuh pintu
jendela sudah dibuka, agar masuk hawa pagi, sedikitpun anda tak merasakan tiupan angin syurga.Berkali-kali
ayammelantunkanusfuruyagofilun “ingatlahwahai orang yang
lalai”.Taksedikitpunmenggubrisngantukmu.Beberapa
kali sendok dipukulkan ke kuali, tutup periuk pun ber denting kuat-kuat, sedikitpunandatak
tau. Anda merasa sedang di gedung kesenian. Istrimu beberapa
kali merepet, bersorak emosi “ayah dan anak
sama saja,
Tidak
ada yang solat subuh, pantas rezeki tak kunjung datang ke rumah ini. Kamu tarik selimut menganggap istri tersayang mu itu
sedang baca puisi.
Ada lagi model bapak-bapak,
baru saja bangun pagi langsung merokok, asapnya bau kentut pagi, seruangan
rumah sumpektak cukup pakai APD (Alat Pelindung Diri). Sampai-sampai
kucing rumahpun lari terbirit-birit. Dengan santai sibapak sambil merokok
membentak istri dibuatkan kopi, sudah tau istrinya banyak tugas pagi ini. Belum
ini dan itu harus dia yang lebih utama di ladeni. Seperti dia aja yang bekerja
cari duit. Capek istri tak di hiraukan. Ceramah lagi syurgamu ada pada suamimu, lelaki itu
pemimpin bagi wanita. Dan saya adalah imam mu. Cuih, imam kok ngak solat.
Kalau anda seorang ayah memiliki anak juga istri tolong
sedikitkan waktumu bersama teman-teman di warung kopi pavorit anda. Perlu anda
dengarkan lagi lagu Manukek di Lopo Kopi karya Odang’s Produksi, lagu itu
sebenarnya mengungkapakan rasa emosi para ibu rumah tangga dilantunkan Masdani
Nasution, kalau suaminya mudah serba cukup, tidak peduli kalau nanti sore makan
apa. Mengelak lagi dengan alasan memakai lirik odang “tu lopo pe au giot
manamba ilmu niba” {kewarung pun saya untukk menambah ilmu}. Pak,sebenarnya
uang belanja yang anda kasih sama istri, tidak cukup. Anda pikir dengan
memberikan lima puluh ribu rupiah perhari cukup untuk keperluan hari ini. Tidak
bapak. Pengahsilanmu seratus ribu dibagi dua dengan istri sama sekali tidak
adil.
Walaupun anda yang selalu bekerja keras, istrimu di rumah
saja. Ketahuilah istrimu juga ikut memikirkan tentangmu dan anak-anakmu. Dia
sibuk mengasuh anak-anakmu. Adakalanya menyusui lagi. Apakah anda mampu
menyusui anak-anakmu. Memasak makanan kalian. Mencuci pakaian kotor segunung
uhud tiap pagi. Kadang ia makan kerak-kerak nasi mengganjal perutnya agar
pekerjaan rumah selesai. Walaupun itu-itu saja tapi kamu tak mampu
mengerjakannya. Makanya tugas anda adalah mencari nafkah.
Kadang kala anda marah-marah lagi padanya hingga kamu tak
sadar membuatnya sakit hati. Pernah dengar ngak baeksound sinetron indosiar
Hati Yang Kau Sakiti - Rossa . itu mewakili jeritan hati istrimu pak. Anda
pikir dengan uang pemberian anda cukup untuk sekeluarga. Yang anda hasilkan
misalnya hari ini seratus ribu lalau memberinya lima puluh ribu, bagi dua lagi
denganmu. Sedangkan beli rokok, kopi, minyak dan makan untukmu sendiri kurang.
Apalagi lima puluh ribu harus dikelola
istrimu, beli beras, lauk pauk, minyak, sabun, jajan sekolah anak, tagihan
lainnya buat sekeluarga. Apakah istimu tidak stres dirumah pengen minta cerai.
Dengan kemalasanmu di warung kopi atau ditempat tongkoronganmu biasa. Tega kah
anda kalau hutang istrimu berlembar-lembar disetiap buku bon warung
dimana-mana.
Bahkan anda tidak malu menyuruh anakmu menghutangkan
rokokmu menambah hutang istrimu lagi. Kasihanlah terhadap keluargamu. Jangan
biarkan istrimu sesak nafas melihat kalung di leher teman-temannya. Seumur
hidup pernikahan kalian tak pernah istrimu memakai perhiasan. Sampai-sampai
lobang anting-antingnya tersumbat daki. Paling tidak mukenanya terganti. Jangan
yang ciri lalek itu tahun ketahun. Jika anda rajin bekerja. Istrimu itu sangat
peduli. Ia bisa merasakan kepasar membeli cabe, garam, ikan asin. Sangkin
sayangnya dia padamu dia belikan pakaianmu serta mainan anak-anakmu kalau masih
sisa dia usahakan beli sepiring martabak dan salak.
Coba perhatikan sesekali istrimu dikerumunan
teman-temannya. Kain gendongan anakmu itu sudah buruk, sama seperti baju
istrimu ada tambalan. Songkoknya juga mungkin menganga. Adakah niat anda untuk
menggantinya. Itu robek bukan karena di tarik anakmu. Tapi menunjukkan kalau
anda tidak serius mencari nafkah. Kebanyakan nongkrong, asal anda minum kopi.
Dunia ini sudah sempurna bagimu. Kalau datang eskrim apakah anakmu di larikan
kerumah saat mendengar ning-nong. Menyembunyikannya Supaya anak kesayanganmu
itu tidak meminta eskrim. Atau kamu tega melihat anakmu telan ludah melihat
teman-temannya berkerumun di sekeliling tukang eskrim lalau menjilatinya di
depan mata kepala anakmu sendiri.
Meleleh rasanya hati anda menyaksikan anak sendiri
semalang itu. Padahal ayah ibunya masih hidup sudah mersakan hawa-hawa yatim
piatu. Hendak kemana tempat meminta.
Saya tidak mengatakan anda pelit. Tapi saya berharap anda tekun bekerja.
Tidak nakal. Sehingga engkau membawa penghasilan yang berkah untuk keluargamu.
Agar dapur selalu mengepul. Istrimu tidak lagi merepet. Sepatu anakmu tak
menganga. Kancing celananya bukan diikat karet lagi. Begitu juga isi rumahmu.
Setidaknya ada lemari dan rak piring, ditambah TV supaya anak istrimu tidak
numpang menonton. Andapun bisa bersantai di rumah pulang kerja dengan nyaman.
Rebahan sambil megang remot. Sesukamu gonta ganti siaran. Seru dirumah berantam
ayah VS anak. Gara-gara ILC vs robot-robot.
Kalau anda budayakan malas. Lebih lama tidur dari pada
bangun. Saya yakin rumahmu seperti suara perang palestina tiap detik
berkecamuk. Apalagi istrimu wanita karir. Dia yang kesawah, kekebun,
mencangkul, memupuk, menyemprot, sampai waktu panenpun dia yang pikul hasilnya
ke rumah. Anda tetap saja bolak-balik warung kopi ke rumah. laksana bos tepuk dada.
Mungkin lehermu pun ingin di sabit istrimu. Belum lagi dia membalas olsopnya.
Gagal COD pula. Bercampur aduk perasaannya ingin menggorengmu saja pake minyak jelanta.
Untung-untung istrimu bukan orangkaya atau kerja
kantoran, centil pula. Bisa-bisa posisimu tertukar. Kamu punya saingan dan
jatah malam jum’at berkurang. Lama-lama saya jamin anda gantung diri di ruang
tamu. Makanya sebelum payung hijau dikembangkan. Hendaklah sungguh-sungguh
bertanggung jawab menafkahi keluarga. Sebab membelanjai anak istri adalah
ibadah. Tiap tetesan keringatmu akan menjadi pahala. Dengan kerja kerasmu,
engkau selalu niatkan demi anak dan istri apa saja kamu lakukan yang penting
halal. Yakinlah, engkau bakal mendapatkan pekerjaan terus menerus. Walaupun
kamu tidak menjadi orang kaya, setidaknya urusan rumah cukup.
Keharmonisan rumah tangga terjalin jika sang suami terus
berusaha walau dia tak mendapat sebiji beras hari ini namun ia tetap keluar
rumah. sang istripun memahami kalau rezeki hari ini hanya sebiji zarroh. Sadarilah
semua selama ini. Kalau anda lebih banyak bercengkarama dengan teman-temanmu
yang tidak berkaitan dengan keuntungan. Tinggalkanlah. Mereka itu orang-orang
senang. Sudah serba cukup. Jangan mau jadi pelengkap pendengar budiman di
sisinya.
Engkau masih butuh minum kopi besok pagi. Anakmu menunggu
kirimin di kampusnya, ongkos putra-putrimu tiap hari, uang mengaji
anak-anakmu,susu bayimu, anda tidak usah mendengar orang yang banyak bicara
bersantai menceritakan hartanya. Kalaian itu beda. Mungkin saja ia bersantai
karena ada kirimian anak-anaknya atau menunggu hasil kebun dan usaha lainnya.
Sementara anda. Dari mana asal penghasilanmu tetap kalau bukan banting tulang.
Falsafahmu saja Hidup ini keras, tak
kerja, tak makan.
Anda terlalu manja menjabat jadi seorang ayah. Semua
serba alasan, hujan turunpun anda salahkan. Apa hubungannya musim hujan. Kalau
yang ingin sukses itu hujan pun diterobosnya. Tapi saya seorang penyadap karet,
katamu. Ia, saya tau. Tapi kan bukan seharian hujan, kalau pagi turun, siang
atau sore kan reda. Manjanya lagi alasan anda, tadi malam hujan deras, pasti
jalan licin, pokok karet pun basah, paccat banyak, gimana mau menyadap hari
hujan gini. Mending tarik selimut, suruh istri lagi buatkan kopi. Owalah, hidup
anda terlalu santai. Apa tidak sebaiknya anda berangkat saja mencuka air
getahmu, atau bersihkan semak-semaknya. Entah banyak ranting-ranting pohon
karet berjatuhan, kutip bawa pulang. Lumayan kayu bakar bisa digunakan istrimu.
Atau ada pohon karet yang tumbang, potong-potong. Jemur di rumah, kalau tidak,
bisa juga anda jual ke kedai kopi tempat anda biasa nongkrong. Hitung-hitung
bayar kopimu. Hutang anda sudah terlalu banyak jangan bon terus. Jelas-jelas
baca warningnya : Tidak Menyediakan BON.
Sama juga halnya kalau anda seorang pekebun sawit. Tidak
harus harganya naik baru anda rajin kekebun. Ada banyak hal yang harus kamu
kerjakan, tidak selalu mengandalkan oranglain merawatnya semua, kalau itu kebun
milikmu. Paling tidak kerjakanlah sebagian walau anda memakai jasa orang lain.
Kalau merasa berat bagi anda mendodos, bruning, atau melangsirnya. Saya rasa
anda masih kuat menyemprot racun rumputnya. Memupukdan brondol. Janganlah mudah
cukup. Toke saja masih mau mengerjakan hal-hal yang membuatmu gengsi. Masih mau
mengutip brondolan, meskipun lahan kebunnya seratus hektar, dia masih saja berbenah pada kebunnya, ia sadar mendapatkan
lahan itu tidak mudah, kalau dipekerjakan kepada orang, masih ada sebagian
orang nakal, tidak bagus mengutip janjangan yang sudah di ekrek, tentu harus
turun tangan, sekalian melihat pokok yang sudah tua layak diganti.
Segala perkerjaan yang sudah anda jalani tekunilah dengan
baik, jangan beranggapan kalau teman-teman sebayamu lebih bagus rezeki mereka dibanding
anda. Mereka sudah punya grosir di kota. Terlalu obsesi anda melihat siaran
langsung mereka di facebook sambil menimbang tepung anda lihat ada lengkap gas
dan minyak. Di iringi lagu Farro- Ringgit tu rupiah. Jantungmu berdegub kencang
memandangirukonya padat barang-barang jajanan di rak, mie instan besusun-susun.
Tiap kalian komunikasi selalu di jeda para pembeleli silih berganti. Anda tanya
pula penghasilannya tiga juta sehari. Apakah anda tidak tau kalau mereka berani
gali lobang tutup lobang. Semua isi grosir mereka itu hampir modal grosir besar,
mereka cuma menjualkan barang-barang
dagangan orang. Untung seratus dua ratus rupiah mereka tabungkan. Paling tidak
mereka bisa rental mobil pribadi saat mudik. Berusaha menunjukkan kalau mereka
berhasil dikota, adakalanya memang asli pandai menabung, dia sadar kalau nanti
sudah capek merantau akan kembali pulang kampung bersama anak-istrinya. Tentu
dia menyiapkan segala sesuatu di hari tuanya. Selagi tubuhnya kekar, kuat
semangat dia kirim uang ke kampung, menghubungi orangtua dan keluarga untuk
dicarikan tanah kebun, sawah atau pertapakan rumah. selama mereka dirantau biarlah keluarganya
mengelola harta mereka dikampung, sesekali dapat kiriman dari hasil kebun, misalnya
kelapa, pisang, buah atau tepung beras dibuat makanan sasagun. Mana tau malang di
untung kelak bangkrut atau bosan di kota, mereka pun sudah punya tujuan yang
pasti hidup di kampung halaman sendiri.
Untuk apa anda membandingkan pekerjaan anda sebagai supir
dengan mereka. Anda juga sangat lihai menghandalkan skil anda di dunia sopir,
berebut jalan kosong, menerobos hujan dan panas, di jalan kalian musuhan
dipangkalan jadi kawan. Mencari penumpang hendak kepasar, anak sekolah maupun
barang-barang. Anda butuh waktu yang tepat. Kalaupun anda supir bus, supir
angkot dan sebagainya. Anda bilang nasib-nasipan, tapi waktu anda lebih lama di
pangkalan.Jelas nasib anda sangat malang. Entah apa yang merasukimu, tiap ada
lawan ugal-ugalan sampai penumpang pun dilewatkan. Anda itu mencari penumpang
apa lomba balapan. Santailah pak sebelum penumpangmu padat terisi. Kalau mau
cepat sampe kepangkalan buat apa. Valentina rossi pun anda kalahkan. Kasian pak
anak ayam orang kamu gilas, dia itu masih punya cita-cita bertelor banyak,
melahirkan bibit-bibit unggul. Begitu sadisnya anda tabrak lari, sampe keluar
ususnya. Tanggung jawab anda mana. Pantaslah sial terus, penumpang tidak jadi
naik,melihat mobilmu penuh gentayangan arwah-arwah ayam, dan hewan lainnya.
Perlu di pangir kendaraan anda pak sopir sekali lagi, pakai jeruk purut,
pandanmusang dan itak-itak poul.
Sekalipun anda karyawan serabutan. Betapa tangguhnya
jasa-jasa anda. Sekalipun anda sibuk sekali semua pekerjaannu serahkan
kesempurnaannya pada Allah. Berharaplah keberkahan mengitari usaha anda. Solat
jum’atmu jangan tinggalkan. Bangunlah pagi-pagi subuh, ajak istri dan anak-anak
solat berjama’ah. Agar terjalin segala doa yang kau lukiskan di belakang trukmu
terkabul. Berikan nasehat pada anak dan dan istrimu. Semoga kalian menjadi
keluarga nan sakinah, mawaddah, warohmah.
Berhentilah memasuki pakter juga tempat hiburan.
Sudahilah minum-minumanmu mengingat umur. Anda sekolahkan anak-anakmu ke madrasah,
kepesantren bahkan sudah mulai sarjana putra-putrimu. Namun anda belum juga
menyadari kebodohanmu sendiri. Meja tuak itu bukan tempat melepas gundah, malah
menambah masalah. Istrimu selalu korban makan hati, begitu juga anak-anakmu
dibuli. Pangkal segala amarah dan perceraian kamu bawa tiap malam kerumah.
Aroma nafasmu begitu menyayat hati istrimu hingga lewat tengah malam dia
menunggumu sambil menangis mengusap-usap kepala anakmu. Berharap anda kembali
pada jalan benar. Jangan berikan hasil haram togel, judi buat darah dagingmu.
Bila anda sudah menceraikan istrimu, mantan anak tidak
ada. Kamu tidak seharusnya membenci istrimu. Berhati mulialah kirim nafkah
mereka terkhususnya anak-anakmu. Kalau anak-anakmu lebih memilih bersama ibunya
jangan lepas tanggung jawabmu pada mereka. Agar anak-anakmu tidak merasa
kehilangan sosok ayah. Kelak mereka sudah besar. Akan mengingat kasih sayangmu
juga. Mungkin anda pernah melihat anak jalanan. Atau anak-anak miskin. Juga
anak-anak sekolah. Yatim piatu. Anda kasihan memandangi mereka dari sisi lain.
Sama halnya dengan anakmu. Jangan tinggalkan mereka. Izinkan mereka memanggil
ayah. Sesekali bawa liburan. Hubungi mereka setiap hari. Paling tidak lewat
telepon.
Kamu juga akan tua. Tak terasa wajahmu akan keriput.
Kepalamu ditumbuhi uban. Tenagamu takkan berdaya lagi. Bahkan struk. Atau anda
menjadi tua jompo. Kalau dari dulu anda menjalin hubungan baik dengan mantan
istri juga anak-anak mu. Mereka akan merawatmu. Melayanimu sepenuh hati. Mereka
sudah besar, jadi anak-anak yang sukses bertitel. Jika diantara mereka ada
dokter, ia akan merawat sakitmu separah apapun. Kalau ia pengusaha
menyenangkanmu dengan mengabulkan apa saja yang anda inginkan. Syukur diantara mereka ada santri jika anda
meninggal siap menyolatkan dan mendoakanmu.
Semua harta yang kau relakan dulu kembali juga padamu. Apakah anda mau
menyia-nyiakan anakmu lagi?
Kalau sekiranya anda ayah yang baik. Ketahuilah ada saja
diantara keluargamu yang tidak sejalan. Kadang kala istri juga anak-anakmu.
Bercerminlah pada kisah nabi nuh As, kalau anak istrinya ada yang durhaka
padanya. istri nabi lut As, berkhianat padanya. disekitarmu juga tentu banyak
ayah baik, ailim, pemuka masyarakat. Tapi anak-anaknya bermacam-macam kejaatan,
pemabuk, penjudi, penzina, pencuri. Itu semua adalah cobaan untuk anda.
Bangkitlah dengan kesabaran menghadapi prilaku seperti itu. Bahkan kalangan
para ‘ulama kebanyakan meninggal akibat sakit hati menahan prilaku istrinya,dan
anak-anaknya. hingga ia di kabarkan malaikat Meninggal Husnul Khotimah.
Teuslah menjadi ayah yang disegani anak-anak. Sering
berikan nasehat pada putra-putrimu. Dari kecil hingga dewasa mereka akan
mengingat petuah-petuahmu. Tidak alasan kamu terlalu sibuk, atau anak-anakmu
sudah besar. Justru kebanyakan anak selalu mengharap nasehat ayahnya sendiri.
Apalagi malam takbiran idul fitri. Kumpukanlah mereka semua. Nasehati
satu-persatu. Lalu cium kening mereka. Walaupun mereka sudah berkeluarga. Tetap
anak-anakmu yang menerima keberadaanmu. Bila mereka jauh. Mungkin anda akan rindu.
Anggap saja mereka sedang sibuk saat ini jika tidak ada kabar. Doakan selalu
agar mereka pulang menemuimu. Jangan mengupat dan mengutuk. Mungkin mereka
sangat sibuk mengurus cucu-cucumu. Atau mereka sedang tidak dapat izin cuti.
Kadang mereka juga akan boleh pulang begitu anda berpulang kerahmatullah baru
dapat izin.
Biarlah tubuhmu tua renta. Berusahalah sekuat mampu
menggerakkan tubuhmu. Jangan berharap dikasihani. Katakan pada hatimu. Walau
tanpa teman kamu pasti tetap bisa berjuang. semakin renta tubuhmu, kamu akan
dijauhi orang-orang. Mereka jijik mencium baumu. Lakukanlah keseharianmu
beribadah. Perbanyak dzikir. Doa’kan al-marhum istrimu kalau sudah tiada.
Jangan bercita-cita untuk mati. Tapi ingatlah kematian itu memang pasti datang.
Tebalkan iman. Semakin tua hendaklah takut pada Allah. Jangan lagi tinggalkan solat.
Allah maha tau kalaupun sudah miring arah qiblatmu. Allah maha pemaaf kalau
habis wudu’ batal lagi. Allah maha sayang jika engkau semakin tua semakin
mengingatnya.
Tersenyumlah walau anda tanpa gigi, jangan cemberut meski
wajahmu sudah keriput. Jangan lemah walau gerak tubuhmu sudah lunglai. Tapi
ingat, bangunkan hatimu tiap detik denyut jantungmu, berdzikirlah pada Allah.
Sebutkan Subhanalloh, Walhamdulillah, Allohu Akbar. Insya Allah jika anda
dipanggil Allah dalam menyebut nama-Nya. Kematianmu akan terasa lezat. Senyummu
kan terpancar, orang-orang merindukanmu. Bumi ini kan sedih kepergianmu. Mereka
melepasmu dengan do’a-doa yang tulus. Semoga amal ibadahmu di terima disisi
Allah SWT.
INA-INA (IBU-IBU)
Assalamu’alaikum ibu-ibu seluruh dunia. Saya do’akan
ibu-ibu dalam keadaan sehat wal afiyat serta selalu dalam lindungan Allah
Subahanahu Wata’ala. Amin. Dalam kesempatan ini izinkan saya Mahdian Tamin Rangkuti
menuliskan sepatah dua kata agar kita mendapat ilmu dari seorang berkulit hitam
namun tak gosong, berambut hitam bukan karena minyak rem, bergigi putih,
sayangnya ngak pernah dipake jadi iklan pasta gigi.
Kebutuhan perempuan itu jujur sangat banyak. Mulai dari
pakaian, perhiasan, make up, dan arisan. Kebutuhan yang anda inginkan tak
semulus bedak tabur di wajah anda. Berbeda-beda rezeki setiap insan. Tapi
mengapa nasib anda terlalu menyakitkan. Bukan di buat-buat tapi original anda
sangat malang nasibnya. Seandainya mau mengawali hal-hal sepele untuk melakukan
yang halal insya Allah dengan sendirinya anda paham dengan kebutuhan anda.
Hak sipil perempuan sama dengan laki-laki. Begitu adilnya
Allah. Sambil momong anak anda tidak dilarang berusaha yang menghasilkan. Tiada
hambatan bagi anda selagi sehat sekalipun memiliki keterbatasan pisik. Semua
insan sudah di atur rezeki masing-masing. Ada yang cepat juga ada yang
terlambat, sesuai kebutuhan kita yang di berikan Allah saat ini. Walau kategori
perempuan itu lemah. Sebenarnya perempuan itu lebih kuat. Dalam segala hal.
Hargailah usaha suami, dukung ia baik, kelola penghasilannya dengan kreatif.
Hemat dalam belanja. Di rumah anda harus pandai memanajemen keungan rumah
tangga.
Tidak usah terlalu muluk-muluk permintaan anda. Walaupun
sorang wanita yang di nafkahi. Tidak ada salahnya anda pun bekerja membantu
suami. Ada banyak hal yang harus kamu lakukan. Pikiranmu lebih banyak ide
mencari tambahan nafkah. Seandainya kamu kelola dengan baik uang suamimu.
Mungkin engkau punya baju baru,Kuali baru dan Ceret makkah terpajang di lemari.
Keterampilan memasak adalah salah satu bakatmu. Coba buat
gorengan, kue, sarapan pagi jual keliling. Sorenya kamu jual gulai. Sasarannya
ibu-ibu rumpi. Jumpai pintu-kepintu. Tak usah malu cari uang halal. Sesekali
buat hal-hal unik gayamu jualan, boleh anda lihat di TV atau youtube. Berdandan
ala Syahrini misalnya, sopan tapi lucu. Mungin bisa menarik minat pelanggan. Atau
anda coba lebih ektrim gaya Gina jengkelin. Berdandan ala boneka. Asal jangan
anda pake gaya jual jamu zaman doeloe. Anda akan malu sendiri dikira pramugari
kesasar.
Boleh juga saya kasih ide sambil buat masakan anda video
buat konten youtube. Siaran langsung facebook cara memasak bakwan misalnya.
Siapa tau banyak pesanan online di kolom komentar. Tetangga atau juga
orang-orang kantoran. Selain itu kamu bisa menghasikan uang dari yotube.
Lumayan buat beli garam dan minyak goreng. Pasang pula fot-potonya di
instagram. Mana tau ada rezeki dapat endorse tepung terigu. Ini bagi ibu-ibu
yang aktif media sosial. Lebih bermanfaat dan mendidik. Dari pada anda melihat
baju-baju baru di olsop. Kemudian minta uang sama suami. Suara sangkakalamu
bergemuruh harus ada uang sekarang. Baju dilemari saja belum terpake semua,
malah pesan lagi. Lebih baik baju bekas anda itu jual online kan lagi. . bisa
anda manfaatkan uangnya kebutuhan lain. Pasang nama laman websitenya (MOL)Monja
Online.
Belanja kebutuhan rumah tangga sewajarnya saja. Jangan
mentang-mentang penghasilanmu lebih besar dari pendapatan suami. jadi kamu bosnya.
Ingat, suami mu itu tetap rajamu, tetap syurgamu. Jangan pula membentak suami,
mengatakannya pemalas. Sampai orangtuanya kamu caci maki hingga tujuh turunan.
Tak baik wanita seperti itu meski engkau sorang wanita keturunan ningrat, berdarah
biru, pemilik satelit dan planet. Hormatlah pada suami, ajak dia kerja sama.
Berusaha semaksimal mungkin. Lebih baik anda ajari dia cara menghasilkan uang.
Walaupun sedikit jumlah yang ia berikan padamu. Anggaplah itu bentuk keromantisan.
Yakinlah, engkau merasa wanita paling bahagia didunia ini.
Mengapa saling
perhitungan lagi. Hartamu adalah hartanya. Kalian berdua sama-sama berjuang
demi masa depan anak. Demi masa depan hari tua. Bayangkan kalau kalian masih
hidup samapai tua kakek-nenek. Tinggal dirumah sederhana. Dipinggir sungai
berbatu, mengalir deras airnya. Mendengar angin bersayup meniup daun pohon
bambu. Menyeruput kopi dan kue basah. Menyaksikan angsa berenang. Sambi
bergandeng tangan diatas bangku bambu teras rumah. engkau menyandarkan keriput
pipimu di tulang pundaknya. Betapa bahagianya kalian. Telah berhasil berjuang
bersama sejak dulu.
Aku salut melihat seorang bapak. Punya anak banyak
sekolah semua. Rumahnya kecil. Kalau malam harus menumpang tidur kerumah tetangga
atau tinggal bersama neneknya. Ditambah lagi biaya orangtuanya. Semua
dilakukannya dengan sabar. Ia sangat semangat mencari nafkah keluarga. Baginya
harta berharga adalah anak-anaknya saja dan harta warisan yang dapat ia
wasiatkan Cuma rajin sekolah agar menjadi orang sukses kelak. Tidak ingin
menjadi pewaris kemiskinan. Paling tidak anaknya-anaknya lulus sekolah kemudian
memberikan restu merantau. Rela menahan rindu asal anaknya bahagia. Apakah anda
belum juga ingin semangat kerja keras bersama suami. Menyianyiakan harapannya.
Masih ragukah anda tentang suamimu di luar sana, memitnahnya yang bukan-bukan.
Adakalanya seorang bapak pergi pagi pulang pagi. Seperti
lagu Wali Band fansku, aku bukan bang toyib. Angin malam mereka terobos,
melewati gelap gulita. Kadang berpikir masuk rumah makan. Memikirkan anak
istrinya belum makan dirumah. Ini tipe suami tangguh. Adakalanya suami kalian
bekerja sebagai penambang emas. Masuk lubang menggali tanah. Jarang ada rezeki
tapi kiriman tetap wajib. Apakah kamu tidak hawatir kalau suamimu ditimpa tanah
lalu menjandakanmu. Jangan bilang cari saja penggantinya kalau kamu bukan
wanita gatal.
Wajar sih kalau wanita bersifat kurang selalu. Namun
batasan kesabaran itu kan bisa kamu bendung sendiri. Tidak harus terinspirasi
dari gelamor teman-temanmu. Punya ini dan itu. Berhentilah
membanding-bandingkan dirimu dengan mereka punya. Kalau ingin seperti mereka.
Tidak lagi anda beli barang yang asal lewat. Angsuranmu kurangi dulu. Jangan
terima barang kredit. Cukup sesekali anda makan bakso dalam sebulan. Asal lewat
gerobak jajanan tutup dulu selera. Mendingan uangnya kumpulkan lalu beli
perhiasan. Kalau cukup beli tanah, mulailah pintar memutar otak. Pertapakan ata
kebun. Entah modal usaha lainnya agar berputar ekonomi rumah tangga. Ajak suami
merundingkan target-targetmu. Lumrah bertengkar adu pendapat. Titik tujuannya
sama. Tidak usah terlalu cepat mengatakan karena anda semua.
Masihkah anda lebih banyak menggosip dengan tetangga.
Menghabiskan waktu sia-sia umurmu tak menghasilkan apa-apa. Suami mereka lebih
kuat dan kekar dari suamimu. Wajar saja mereka sibuk membanggakan baju barunya.
Android mahalnya. Baru saja beli kebun kelapa sawit puluhan hektar. Menjual
pertapakan beberapa kapling. Emasnya ber dering di depan matamu sambil
bercengkrama. Jemarinya berkedip-kedip. Limper kalungnya sesekali menyenter
wajahmu. Apakah bola matamu tidak silau, Apa telingamu tidak panas mendengar
persentasi harta kekayaannya. Sedangkan anda?. Bangkitlah dari situ. Lakukan
sesuatu agar anda mendapatkan lebih dari mereka secara halal.
Kecemburuanmu terkadang melampaui batas,
menyalah-nyalahkan suami. Mengutuk nasib sial menikah dengannya. Begitu tuanya
anda masih berkata demikian. Bukan
bangkit memulai hal kecil dulu, ingin cepat kaya. Anda tidak suka orang lain
punya segalanya. Harusnya anda ikut bersyukur kalau tetanggamu itu punya mobil. Mana tau nanti anda bisa
pakai menjenguk saudara jauh. Biarkan dulu dia punya piring hias selemari.
Nanti anda pinjam kalau kamu kedatangan tamu istimewa. Anda sebenarnya terllau
liar bola matanya di rumah orang kalau ada arisan. Menggunjing seisi rumah itu.
Kamu bilang dia pamer. Bukan bu. Itu kepandaian pemilik rumah menghemat. Ulet
berusaha. Makanya isi rumahnya penuh kecemburuanmu. Dia memang sengaja agar ada
motivasimu menanyakan harganya berapa agar anda giat bekerja. Tetanggamu itu
bosan melihat anda miskin terus. Paling tidak kalian selevel, kalau kemana-mana
biar bisa bareng.
Masa kamu tidak kasian pada dirimu sendiri tetanggamu
liburan sekeluarga anda dirumah terus. Kepasar pun anda jarang. Menyapu rumah
sampai lantai berkilat. Mencuci piring yang udah bersih. Pergi ke warung
menggosip dulu. Tengok jam cucian masih segudang lagi. owalah, kapan anda
majunya kalau Cuma mengandalkan tenaga suami. Sukur-sukur suamimu tidak di
warung kopi santai menunggu masak nasimu habis itu ia balek lagi ke warung.
Saya rasa anda pengen ketok kepala suami mu dengan panci.
Betapa mulianya seorang ibu yang mau mengerjakan apa saja
demi keluarganya. Di ajak orang pun menggarap sawah ia berangkat mulai pagi
pulang petang. Membawa sekepal nasi dan lauk ikan asin bakar. Menenteng
kadangan memikul tajak. Lengkap tapu-tapu dan badak dingin. Pulangnya ia bawa
sayur buat masakan malam. Saat fajar sudah ia bangunkan anak-anaknya untuk
siap-siap solat subuh lalu mengaji surat al-waqiah. Kadang ia bangunkan
anak-anaknya engan lantunan solawat sambil memasaak. Makanan dan pakaian
sekolah sudah ia siapkan, dikantong baju anaknya ia selipkan uang jajan. Waktu
anak-anaknya sudah di aturnya sedemekian simpel. Tak lupa berpesan pada
anak-anaknya disekolah jangan berkelahi. Pulang sekolah berangkat madrasah,
lalu kerjakan kebersihan rumah. memasak nasi, sapu halaman, ambil air dan mandi
sore.
Begitu pun dengan si ibu pedagang pasar marrengge-rengge.
Belum juga azan subuh ia harus mengejar pasar pagi, berebut pelanggan. Tak
sempat makan dengan bagus. Perut keroncong tak dihiraukan. Suaranya bergemuruh
menawarkan jualan pagi itu. Ia tak malu bersuara keras melawan suara pedagang
lainnya. Dingin ia tahankan, namun suaminya dirumah senang santai. Ngorok
sampai magrib lagi. dipasar ibu pedagang itu mendengar azan subuh. Ia berangkat
menuju rumah Allah. Lalu memohon pagi-pagi itu agar rezekinya dilancarkan. Agar
bisa menyekolahkan anaknya, kelak tidak merasakan apa yang dia alami. Takpernah
ia lewatkan sumbangkan sebagian
penghasilannya pada peminta-minta pasar. Baginya itu adalah hak mereka. Dan
berapapun penghasilan yang didapatnya itulah sebagai penopang hidup mereka
tanpa mengupat rezeki pemberian Allah.
Buatlah
keterampilanmu. Boleh juga anda menjahit, siapa tau dari situ anda punya butik.
Mulai dari vermak. Lalu baju-baju pria wanita. Kalau tidak bisa juga membuat
berbagai keterampilan. Tanganmu lihai membuat sarung bantal. Taplak meja,
masker, keset, gorden. Masih banyak lagi keterampilan menjahit membuat hidupmu
lebih berwarna. Dia menghasilkan modal sedikit tapi untungnya banyak. Belum
lagi anda buat hal unik lainnya. Akses di internet begitu banyak contoh untuk
anda tiru.
Anda mungkin pernah melihat ibu-ibu membuat rajutan.
Berbagai aksesoris dia lakoni. Ia mampu menyulap limbah jadi hal-hal unik.
Seperti tas, sepatu, bingkai foto, lemari, hiasan rumah dikirm bahkan ke luar
negeri. Dapat anda manfaatkan sekitarmu untuk hal-hal semacam itu. Menganyam
tikar dan membatik sebuah keterampilan yang sering ibu-ibu lakukakan. Ilmu cara
membuat seperti itu sekarang mudah di akses di internet. Kalau ibu-ibu yang
tidak pandai main gadget. Tidak masalah. Masih ada hal lainnya. Mungkin menggoreng
kerupuk tak perlu ada tutorialnya lagi. coba keberuntungan anda mengkampas
jajanan kerupuk. Titipkan di warung-warung kecil. Ke loket-loket mobil. Atau
anda mulai buka ruko khusus kerupuk dirumahmu. Produksi sendiri lebih
menyenangkan.
Sangat banyak ibu-ibu pebisnis segala bidang. Karena anda
sangat pandai menawrkan barang-barang apa saja. cari pelanggan setia, jujur,
dan bertanggung jawab. Kerja sama dengan orang-orang yang ingin sukses. anda
akan merasakan keuntungan besar dalam hidupmu. Tiap penghasilanmu sekecil
apapun tabungkanlah. Niatkan kalau tahun ini kamu dan suami berangkat haji,
tahun depan akan umroh bersama keluarga.
Pernah dengar mungkin seorang wanita tua penyapu jalan
mampu berqur’ban. Wanita pemulung sampah separu baya tahun ini naik Haji.
Berarti walaupun anda sorang wanita penjual Es Buah tidak menutup kemungkinan
naik Haji juga. Berarti apa saja yang kamu kerjakan sekalipun pembantu rumah
tangga. Tenanga kerja Indonesia. Petani, pedagang, buruh, karyawan. Bisa sukses
asalkan anda bangun semangat berniat ingin sukses. bukan pecundang.
Walaupun misalnya anda seorang janda beranak 5 masih
kecil semua anak-anakmu, yatim atau ditinggal cerai suami. Anda harus lebih
giat lagi. singkirkan fitnah-fitnah dajjal. Usaplah air matamu. Berhentilah
berduka. Semua itu sudah berlalu. Sekarang di depan mata kepalamu sedang
berbaris tantangan hidupmu yang baru. Perjuangkan anak-anakmu. Kalau tidak ada
lagi tanggung jawab dari mantan suamimu. Tidak usah membetak-bentak anak.
Maupun mencaci ayah anak-anakmu di depan mereka. Tidak usah terlalu berharap,
lebih mulia jika anda masih bisa perjuangkan mereka.
Ajarkan rasa bertanggung jawab pada diri anak-anakmu.
Sekolahkan mereka semua. Tahan emosi yang menghantui. Setiap kenakalan mereka
lalu kamu sabar menghadapinya balasannya Allah gantikan Syurga. Berlemah
lembutlah menghadapi anak-anak yatimmu. Agar mereka terbiasa sopan santun pada
orang lain. Allah selalu memudahkan jalan rezekimu jika mereka anda didik
dengan baik. Kalau misalnya anak-anak yatimmu dapat santunan dari orang-orang,
itu hak mereka. Walau kamu sedih memandangnya tidak perlu anda melarang mereka
untuk menerimanya. Namun manfaatkanlah dengan sebaiknya. Anda boleh
memanfaatkannya dengan modal buka usaha kecil-kecilan. Paling tidak keterampilan
anda misalnya menggoreng bakso-bakso. Buat es. Pecal, lontong atau lainnya.
Dengan modal itu tabunglah belikan sedikit-sedikit emas. Tambah terus sampai
saatnya penting dijual buat biaya sekolah mereka. Dengan begitu anak-anakmu
menjadi yatim terpelihara. Orang senang menyanginya. Tanpa pernah menghujat
mereka sebagai anak yatim jahat.
Jika anda sudah berusia 50 tahun dan selanjutnya.
Penyakit satu persatu berdatangan, makanan kesukaan anda akan berubah hambar
dan ngilu. Di perut tak cocok lagi. darah mu naik ditambah gula, struk
mengincar-incar. Kakimu susah di angkat apalagi digerakkan. Kedua tanganmu tak
bisa lagi memegang sesuatu kecuali uang kertas merah. Jantung mudah kaget.
Tidurmu sering jaga. Mimpi setan dan segalanya. Tidak lagi cocok pakaian
mahalmu anda kenakan. Semua jadi jadi hiasan lemari. Wajahmu sudah tidak cocok
lagi bermakeup, bedak pipa kembali jadi andalan. Kalau tidak wajahmu seperti
jadi-jadian.
Allah mengingatkan umurmu sebagai kasih sayang agar
dirimu mau kembali padanya. tidak tidur menjalani kehidupan ini. walau anda
bekerja keras tapi lupa ibadah padanya. azab Allah itu tidak ada belas kasihan,
walau anda tua tetap disiksa juga. Tiap saat Allah mengingatkan anda lewat api
tungku. Kompor saat anda memasak. Kalau kelak tempat kembali kesitu. Jika
engkau tidak menyadarinya. Lalu bahumu
diberatkannya kemudian kamu menopang pada togkat, hingga pinggul sepanyolmu itu
di tekukkannya menjadi bongkok agar wajahmu terus melihat tanah. Semakin tua
semakin banyak yang tidak cocok padanmu. Sampai anak-anakmu tak sanggup
melayani dirimu sejak dulu melayani mereka. Begitu banyaknya anak-anakmu takkan
mampu diantara mereka merawatmu. Tenagamu yang kuat selama ini hanya sebatas
jembatan mereka saja. maka sebelum anda alami semua itu. Belajar ilmu agamalah
bagaimana cara beribadah yang bagus pada Allah. Perbanyak ikut pengajian,
suluk, dan baca qur’an.
Lebih tenang hidupmu seperti itu dari pada hidup serumah
dengan anak dan menantumu. Jaga kedurhakaan anak terhadapmu. Umur anda itu
menggelincirkan lidah berkata, menyakitkan hati anak-anakmu sebab masamu
kembali pada saat zaman usia 4 tahun, banyak permintaan membuat mereka merasa
jengkel. Ingin mengantarmu saja ke panti jompo. Maka sebelum sempat terjadi
yang demikian. Carilah ilmu, carilah harta, carilah rido Allah, agar senantiasa
engkau selalu dalam kasih sayang Allah. Jika tiba saatnya, maka al-marhum
suamimu akan rindu pada cinta pertamanya. Kembalilah pada Allah jumpai rajamu
yang pernah membelai rambut hitamu, mencium keningmu , sambil mencubit pipi
indahmu.
Biasakan bibir keriputmu itu mengucap tasbih berdzikir
pada Allah, agar ketika detik-detik nafas terakhirmu mengucapkan “ La Ilaha
Illalloh”.
SANTRI
Hari ini kawan, hari pertama anda di antarkan
kepesantren. Harapan pertama orangtua sudah maqbul anda mau dititipkan disini.
Tempat mandiri, masak sendiri, makan sendiri, cuci baju sendiri, begitulah
tradisi santri. Anda kepesantren bukan untuk membebaskan diri bermain. Tapi
harapan orangtua anda itu bisa menyolatkan mereka ketika terbaring kaku tak
bernyawa dan mendoakannya. Ingat, apa yang dilakukan orangtua agar kamu betah
di pesantren, segalanya adalah demi anda.
Orangtua mulai giat mencari nafkah. Agar anda giat
belajar apa saja yang di pelajari dipesantren. Mulai dari alif sampai ya.
Begitulah kisahmu di pesantren. Kamu masih polos, masih kencing berdiri, mandi
tanpa basahan, makan berdiri, minum berlari-lari. Mulai dari hal seperti itu
anda ditempah menjadi seorang manusi berakhlaqul karimah, diajarkan tata krama,
kasih sayang, menghormati saling menghargai, mengenal sesama teman yang datang
dari berbagai daerah. Disatukan agar terjalin silaturrahmi dan kalian itu
saudara.
Dipesantren anda diajarkan ilmu-ilmu klasik agama islam,
ada Al-Qur’an, hadis, Tauhid, tajuid, nahu sorof, dan lainnya. Semua itu wajib
anda kuasai. Untuk bekalmu nanti di tengah-tengah masyarakat. Tujuan utamanya
adalah mengamalkan ilmu yang engkau tuntut. Menjadi teladan di masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar