BERKAHNYA DO'A ANAK YATIM - PIATU
Oleh : Mahdian Tamin Rangkuti
Ada banyak berkah kutemukan saat bersama mereka. Apa yang ku cita- citakan mulai terwujud satu persatu. Dengan modal menyayangi mereka. Mengusap kepala mereka dan mendengar keinginan mereka.
Ketika anak- anakku itu meminta sesuatu padaku, dan Tidak mengatakan "Tidak ada" Tapi mintalah do'a mereka. Ternyata pesan Nabi tidak berkhianat. Sangat jelas do'a anak- anak yatim begitu cepat dikabulkan.
Usaplah air mata mereka dengan kasih sayang dan kelembutan. Rindu mereka memanggil ayah dan ibu sedikit terobati. Dan tidak zaman lagi mengatakan bahwa anak yatim itu identik nakal.
Dekaplah mereka. Jangan mengatakan bahwa mereka mengharap uang. Sebab tak seorang pun anak yatim mengharap uang atau meminta- minta. Kecuali mereka hanya menginginkan perhatian. Cinta dan sayang.
Karena mereka tidak pernah menyarankan kita untuk membuat kotak amal yatim atau piatu. Di warung, di masjid bahkan di segala tempat ramai. Begitu dengan sejenisnya. Kecuali kitalah yang menginginkan do'a- do' a mereka. Agar harta kita bertambah. Agar usaha kita berkah.
Begitu besar pahalanya memelihara mereka. Tak satupun manusia bercita- cita menjadi yatim. Walau ramadan tiba dan pergi. Bukan karena musimnya menyantuni. Kecuali kita sadar bahwa di dalam harta kita ada do'a mereka. Jadi bersihkanlah hartamu dengan menyerahkan hak mereka.
Ada banyak amal saleh yang yang kita kerjakan. Tapi tidak menutup kemungkinan sering kita lalai beramal kebaikan. Solat kita bolong, puasa juga, bahkan dalam keseharian kita tentu banyak hal masalah. Lalu apa salahnya kita mulai menebus dosa dengan menyayangi anak- anak yatim. Apalagi kita dalam masalah. Coba peluk mereka. Hibur dengan semampumu. Nama anaknya saja kita panghil mereka sudah mengnggap bawa kita sangat baik. Ramah dan penyayang.
Pernah suatu ketika saya harus membayar uang semester dan uang ujian kuliah. Dimana gaji sangat tidak mencukupi. Sebab saldo akhir bulan benar- benar 50.000 lagi. Boro- boro uang kulian. Tak mungkin ATM bisa mengeluarkan sisa itu.
Tiba- tiba juga anak yatimku menelepon saat itu. Meminta keperluan sekolah mereka bertiga. Jujur, disitu saya sedikit stres karena memikirkan uang kuliah dan harus mengirim keperluan anak yatimku lagi.
Di telepon itu jawabanku do'akan ya nak. Semoga ada rezeki, kalau udah gajian insya Allah udak telepon dan mengirim secepatnya. Disitu saya benar- benar tidak tau dapat dari mana lagi uang untuk bayar kuliah dan kiriman. Saya orangnya sangat anti meminjam pada siapapun. Sebab sifat saya sangat pelupa membayar hutang.
Hampir 3 hari saya berpikir dapat uang dari mana. Dan saya ingin coba beranikan diri meminta pinjaman pada sahabat yang pernah ku pinjami. Biar tidak gugup lewat WA saja atay facebook. Dan tempatku mengajar harus naik bukit baru ada sinyal internet. Begitu saya dapat sinyal. Pesan WA dan facebook sudah rame. Ku buka satu- persatu.
Kemudian aku melihat ada satu pesan inbox yang meminta untuk di konfirmasi. Minta nomor rekeningku. Ingin mengirim uang untuk anak- anak yatimku. Begitu kutanya dia siapa. Ternyata sahabat Al- marhum anak yatimku. Dan dia mengirim sebesar yang diminta anakku tanpa ada mufakat. Tanggal pesan inbox itu persis di hari saat anakku menelepon minta uang keperluan sekolahnya.
Dan paling mengejutkanku lagi. Ternyata di tanggal yang sama juga pesan seorang teman yang kupinjami ingin mengembalikan pinjamannya padaku, sama sekali tidak pernah ku tagih. Hanya saja saya yang lama tidak membuka media sosial karena tidak ada sinyal. Dan uang itu menyelamatkan kuliahku. Tapi aku meyakinkan diri dengan ucapan hamdalah bahwa rezeki itu datang dari do'a anak- anak yatim.
Coba seandainya saat saya galau waktu itu, naik bukit lalu buka sosmed. Mungkin tidak sampai 3 hari saya pusing, hampir keyakinanku bersyukur jadi kufur.
Kejadian ini mengajarkanku bahwa rezeki anak yatim itu mungkin mengalir lewat kita, agar amal ibadah kita semakin di ridoi oleh Allah. Karena do'a mereka mengandung kasih dan sayang Allah yang penuh berkah.
Semoga kita tergolang manusia pecinta anak yatim- piatu. Sama halnya menyayangi Nabi. Siapa yang sayang terhadap anak yatim, niscaya satu syurga dengan Nabi Muhammad SAW . Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar