UMAK TORANG ARI
(Ibu ayo bangun udah siang )
Oleh : Mahdian Tamin Rangkuti
Assalamu’alaikum ibu-ibu seluruh dunia. Saya do’akan ibu-ibu dalam keadaan sehat wal afiyat serta selalu dalam lindungan Allah Subahanahu Wata’ala. Amin. Dalam kesempatan ini izinkan saya Mahdian Tamin Rangkuti menuliskan sepatah dua kata agar kita mendapat ilmu dari seorang berkulit hitam namun tak gosong, berambut hitam bukan karena minyak rem, bergigi putih bukan pula karena di beklin, sayangnya ngak pernah dipake jadi iklan pasta gigi.
Baiklah saya akan mencoba berbagi ilmu pengetahunan. Biasanya seorang ibu yang pantas memberi nasehat untuk anak-anaknya, tapi kali ini tidak salah seorang anak membangunkan ibunya untuk ibadah, itu tandanya kalau seluruh ibu di dunia ini sukses mendidik anaknya pada jalan kebaikan. Nabi Muhammad SAW pernah berpesan : agama itu saling nasehat menasehati.
Memang saya akui cara menyampaikannya dengan cara ibunda sendiri, hati saya bukan selembut ibu-ibu sekalian. Lebih terangnya terbawa-bawa emosional caraku mengajar. Begitulah caraku menyampaikan ilmu walau tanpa memakai microfhone, suaraku sudah volume habis. Kalau ada yang pas itu datangnya dari Allah. Jika ada kesalahan tentu dari diriku sendiri. Silahkan singkap daunnya ambil buahnya.
“Lihatlah apa yang dikatakan jangan lihat siapa mengatakannya” Al-Makhfudzot
Hak sipil perempuan sama dengan laki-laki. Begitu adilnya Allah. Benarkah, sambil momong anak anda tidak dilarang berusaha yang menghasilkan. Tiada hambatan bagi anda selagi sehat sekalipun memiliki keterbatasan pisik. Semua insan sudah di atur rezeki masing-masing. Ada yang cepat juga ada yang terlambat, sesuai kebutuhan kita yang di berikan Allah saat ini. Walau kategori perempuan itu lemah. Sebenarnya perempuan itu lebih kuat. Dalam segala hal. Hargailah usaha suami, dukung terus usahanya, kelola penghasilan dengan kreatif. Hemat dalam belanja. Anda harus pandai memanajemen keuangan rumah tangga. Itulah urusan yang perlu anda lakukan.
Tidak usah terlalu muluk-muluk permintaan anda. Walaupun sorang wanita yang di nafkahi. Tidak ada salahnya anda pun bekerja membantu suami. Ada banyak hal yang harus dilakukan. Pikiranmu lebih banyak ide mencari tambahan nafkah. Seandainya kamu kelola dengan baik uang suamimu. Mungkin engkau punya baju baru, kuali baru dan ceret makkah terpajang di lemari hiasmu.
Kebutuhan perempuan itu jujur sangat banyak. Mulai dari pakaian, perhiasan, make up, dan arisan. Kebutuhan yang anda inginkan tak semulus bedak tabur di wajah anda. Berbeda-beda rezeki setiap insan. Tapi mengapa nasib anda terlalu menyakitkan. Bukan di buat-buat tapi original anda sangat malang nasibnya. Seandainya mau mengawali hal-hal sepele untuk melakukan yang halal insya Allah dengan sendirinya anda paham dengan kebutuhan anda sendiri.
Keterampilan memasak adalah salah satu bakat perempuan. Coba buat gorengan, kue, sarapan pagi jual keliling ditambah jual gulai sore hari. Sasarannya ibu-ibu rumpi, jumpai pintu-kepintu, tak usah malu cari uang halal. Sesekali boleh buat hal-hal unik gaya jualan untuk menarik perhatian pelanggan. Boleh belajar lewat TV atau Youtube, misalnya berdandan ala princes syahrini, sopan tapi lucu. Atau anda coba lebih ektrim gaya Gina jengkelin berdandan ala boneka. Asal jangan anda pake gaya jual jamu zaman doeloe. Anda akan malu sendiri dikira pramugari kesasar.
Boleh juga saya kasih ide sambil buat masakan anda video buat konten youtube. Siaran langsung facebook cara memasak bakwan misalnya. Siapa tau banyak pesanan online di kolom komentar. Tetangga atau juga orang-orang kantoran. Selain itu kamu bisa menghasikan uang dari yotube. Lumayan buat beli garam dan minyak goreng. Pasang pula foto-fotonya di instagram. Mana tau ada rezeki dapat endorse tepung terigu. Ini bagi ibu-ibu yang aktif media sosial. Lebih bermanfaat dan mendidik.
Dari pada anda melihat baju-baju baru di olsop. Kemudian minta uang sama suami. Suara sangkakalamu bergemuruh harus ada uang sekarang. Baju dilemari saja belum terpake semua, malah pesan lagi. Lebih baik baju bekas anda itu jual online kan lagi. Bisa anda manfaatkan uangnya kebutuhan lain. Pasang saja nama laman websitenya MOL (Monja Online).
Belanja kebutuhan rumah tangga sewajarnya saja. Jangan mentang-mentang penghasilanmu lebih besar dari pendapatan suami. jadi kamu bosnya. Ingat, suami mu itu tetap rajamu, tetap syurgamu. Jangan pula membentak suami, mengatakannya pemalas. Sampai orangtuanya kamu caci maki hingga tujuh turunan. Tak baik wanita seperti itu meski engkau sorang wanita keturunan ningrat, berdarah biru, pemilik satelit dan planet. Hormatlah pada suami, ajak dia kerja sama. Berusaha semaksimal mungkin. Lebih baik anda ajari dia cara menghasilkan uang. Walaupun sedikit jumlah yang ia berikan padamu. Anggaplah itu bentuk keromantisan. Yakinlah, engkau merasa wanita paling bahagia didunia ini jika menerima hasil jerih keringat suami sekalipun seberat zarroh.
Mengapa saling perhitungan lagi. Hartamu adalah hartanya. Kalian berdua sama-sama berjuang demi masa depan anak. Demi masa depan hari tua. Bayangkan kalau kalian masih hidup samapai tua kakek-nenek. Tinggal dirumah sederhana. Dipinggir sungai berbatu, mengalir deras airnya. Mendengar angin bersayup meniup daun pohon bambu. Menyeruput kopi dan kue basah. Menyaksikan angsa berenang. Sambil bergandeng tangan diatas bangku bambu teras rumah. engkau menyandarkan keriput pipimu di tulang pundaknya. Menyetel radio, bergema lagu Angga Lida Dan Yenti Lida – Togu Ni cinta. Betapa bahagianya kalian berdua. Telah berhasil berjuang bersama sejak dulu.
Aku salut melihat seorang bapak. Punya anak banyak sekolah semua. Rumahnya kecil. Kalau malam harus menumpang tidur kerumah tetangga atau tinggal bersama neneknya. Ditambah lagi biaya orangtuanya. Semua dilakukan dengan sabar. Ia sangat semangat mencari nafkah keluarga. Baginya harta berharga adalah anak-anak saja dan harta warisan yang dapat ia wasiatkan cuma rajin sekolah agar menjadi orang sukses kelak. Tidak ingin menjadi pewaris kemiskinan. Paling tidak anaknya-anaknya lulus sekolah kemudian memberikan restu merantau. Rela menahan rindu asal anaknya bahagia. Apakah anda belum juga ingin semangat kerja keras bersama suami. Menyia-nyiakan harapannya. Masih ragukah anda tentang suamimu di luar sana, memitnahnya yang bukan-bukan.
Adakalanya seorang bapak pergi pagi pulang pagi. Seperti lagu Wali Band - aku bukan bang toyib. Angin malam mereka terobos, melewati gelap gulita. Kadang berpikir masuk rumah makan. Memikirkan anak istrinya belum makan dirumah. Ini tipe suami tangguh. Adakalanya suami kalian bekerja sebagai penambang emas. Masuk lubang menggali tanah. Jarang ada rezeki tapi kiriman tetap wajib. Apakah kamu tidak hawatir kalau suamimu ditimpa tanah lalu menjandakanmu. Jangan bilang cari saja penggantinya kalau kamu bukan wanita gatal.
Wajar sih kalau wanita bersifat kurang selalu, mudah berkeluh kesah. Namun batas kesabaran bisa dibendung sendiri. Tidak harus terinspirasi dari gelamor teman-teman. Punya ini dan itu. Berhentilah membanding-bandingkan dirimu dengan mereka yang punya. Kalau ingin seperti mereka. Tidak lagi anda beli barang yang asal lewat. Angsuranmu kurangi dulu. Jangan terima barang kredit. Cukup sesekali dalam sebulan makan pecal atau bakso. Asal lewat gerobak jajanan tutup dulu selera. Lebih baik uang tersebut kumpulkan lalu beli perhiasan. Kalau cukup beli tanah, mulailah pintar memutar otak. Pertapakan ata kebun. Entah modal usaha lainnya supaya berputar ekonomi rumah tangga. Ajak suami merundingkan target-target kesuksesan. Lumrah bertengkar adu pendapat kalau titik tujuannya sama. Tidak usah terlalu cepat mengatakan karena anda semua.
Masihkah anda lebih banyak menggosip dengan tetangga. Menghabiskan waktu sia-sia tak menghasilkan apa-apa. Suami mereka lebih kuat dan kekar dari suamimu. Wajar saja mereka sibuk membanggakan baju baru, android mahal, dan make up bermerek. Baru saja beli kebun kelapa sawit puluhan hektar. Menjual pertapakan beberapa kapling. Emasnya ber dering di depan matamu sambil bercengkrama, jemarinya berkedip-kedip. Limper kalungnya sesekali menyenter wajah anda. Apakah bola matamu tidak silau, Apa telingamu tidak panas mendengar persentasi harta kekayaannya. Sedangkan anda?.
Bangkitlah dari situ. Lakukan sesuatu agar anda mendapatkan lebih dari mereka secara halal. Pikirkan cara mereka mendapatkan hal demikian. Seperti itu cemburu yang sehat, bukan malah mencelakai teman pula apalagi pesugihan. Saya yakin dengan tips mereka anda pakai juga mungkin saja menular kaya. Bukan pula kecemburuan anda melampaui batas, menyalah-nyalahkan suami. Mengutuk nasib sial menikah dengannya. Padahal umur pernikahan kalian sudah tua anda masih berkata demikian. Bukan bangkit memulai hal kecil dulu malah ingin cepat kaya.
Anda tidak suka orang lain punya segalanya. Harusnya anda ikut bersyukur kalau tetanggamu punya mobil, perabotan lengkap dan sebagainya. Mana tau nanti anda bisa pinjam menjenguk saudara jauh. Biarkan dulu dia punya piring hias selemari. Nanti anda bisa pinjam saat anda kedatangan tamu istimewa. Anda sebenarnya terlalu liar bola matanya dirumah orang. Menggunjing seisi rumahnya menganggap dia pamer. Padahal orang tersebut sangat ulet berusaha. Maka isi rumahnya penuh kecemburuanmu.
Mungkin anda benar kalau pemilik rumah itu pamer. Niatnya agar ada motivasimu mau berusaha. Tetanggamu itu bosan melihat anda miskin terus. Paling tidak kalian selevel, kalau kemana-mana biar bisa bareng. Tentu perlu anda jadikan Al-Waktu kassoif “ Waktu itu seperti pedang. Jika anda tidak pergunakan maka ia memotong leher sendiri. Berarti perlu dengan kegigihan mempergunakan Al Waktu asmanu miadzzahabi “waktu itu lebih berharga daripada emas”.
Apa anda tidak kasian pada dirimu sendiri tetanggamu liburan sekeluarga anda dirumah terus. Kepasar pun anda jarang, kesibukanmu sekedar menyapu rumah sampai lantai berkilat. Mencuci piring yang udah bersih. Pergi ke warung menggosip dulu. Tengok jam cucian masih segudang lagi. owalah, kapan anda majunya kalau cuma mengandalkan tenaga suami. Sukur-sukur suami tidak di warung kopi santai menunggu masak nasimu habis itu ia balik lagi ke warung. Saya rasa anda pengen ketok kepala suami dengan sonduk takar.
Betapa mulianya seorang ibu yang mau mengerjakan apa saja demi keluarga. Dipanggil menggarap sawah orang ia sanggup berangkat mulai pagi pulang petang. Membawa sekepal nasi dan lauk ikan asin bakar. Menenteng kadangan memikul tajak. Lengkap tapu-tapu dan badak dingin. Sepulangnya bawa sayur buat masakan malam.
Saat fajar ia bangunkan anak-anaknya untuk siap-siap solat subuh lalu mengaji surat al-waqiah. Kadang ia bangunkan anak-anaknya dengan lantunan solawat sambil memasaak. Makanan dan pakaian sekolah sudah ia siapkan, dikantong baju anaknya ia selipkan uang jajan. Waktu anak-anaknya sudah di aturnya sedemekian simpel. Tak lupa berpesan pada anak-anaknya disekolah jangan berkelahi. Pulang sekolah berangkat madrasah, lalu kerjakan kebersihan rumah, memasak nasi, sapu halaman, ambil air dan mandi sore.
Begitu pun dengan si ibu pedagang pasar marrengge-rengge. Belum juga azan subuh ia harus mengejar pasar pagi, berebut pelanggan. Tak sempat makan dengan bagus. Perut keroncong tak dihiraukan. Suaranya bergemuruh menawarkan jualan pagi. Ia tak malu bersuara keras melawan suara pedagang lainnya. Dingin ia tahankan, namun suaminya dirumah senang santai. Ngorok sampai magrib lagi. dipasar ibu pedagang itu mendengar azan subuh. Ia berangkat menuju rumah Allah. Lalu memohon pagi-pagi semoga rezekinya dilancarkan. Agar bisa menyekolahkan anak-anak, kelak tidak merasakan apa yang dia alami. Tak pernah ia lewatkan sumbangkan sebagian penghasilannya pada peminta-minta pasar. Baginya itu adalah hak mereka. Dan berapapun penghasilan yang didapatnya itulah sebagai penopang hidup mereka tanpa mengupat rezeki pemberian Allah.
Gali kembali keterampilanmu. Boleh juga anda menjahit, siapa tau dari situ anda punya butik. Mulai dari vermak. Lalu baju-baju pria wanita. Kalau tidak bisa juga membuat berbagai keterampilan. Tanganmu lihai membuat sarung bantal, taplak meja, masker, keset, gorden. Masih banyak lagi keterampilan menjahit membuat hidupmu lebih berwarna. Dengan modal sedikit tapi untungnya banyak. Belum lagi anda buat hal unik lainnya. Akses di internet begitu banyak contoh untuk anda tiru. Demi melangsungkan hudup.
Anda mungkin pernah melihat ibu-ibu membuat rajutan. Berbagai aksesoris dia lakoni. Ia mampu menyulap limbah jadi rupiah. Seperti tas, sepatu, bingkai foto, lemari, dikirm bahkan ke luar negeri. Dapat anda manfaatkan sekitarmu untuk hal-hal semacam itu. Menganyam tikar dan membatik sebuah keterampilan yang sering ibu-ibu lakukakan. Ilmu cara membuat seperti itu sekarang mudah akses di internet. Kalau ibu-ibu yang tidak pandai main gadget. Tidak masalah. Masih ada hal lainnya. Mungkin menggoreng kerupuk, juga makanan tradisional lainnya tak perlu ada tutorial lagi. coba keberuntungan anda mengkampas jajanan titipkan di warung-warung kecil, loket-loket mobil. Atau anda mulai buka lapak jual oleh-oleh tradisonal. Produksi sendiri lebih menyenangkan.
Sangat banyak ibu-ibu pebisnis segala bidang. Karena anda sangat pandai menawrkan barang-barang apa saja. Cari pelanggan setia, jujur, dan bertanggung jawab. Kerja sama dengan orang-orang yang ingin sukses. anda akan merasakan keuntungan besar dalam hidupmu. Tiap penghasilan sekecil apapun tabungkan. Niatkan kalau tahun ini kamu dan suami berangkat haji, tahun depan akan umroh bersama keluarga.
Pernah dengar mungkin seorang wanita tua penyapu jalan mampu berqur’ban. Wanita pemulung sampah separu baya tahun ini naik Haji. Berarti walaupun anda sorang wanita penjual es buah tidak menutup kemungkinan naik Haji juga. Berarti apa saja yang kamu kerjakan sekalipun pembantu rumah tangga, petani, pedagang, buruh, karyawan. Bisa sukses asalkan anda bangun semangat berniat ingin sukses. bukan pecundang.
Walaupun anda seorang janda beranak 9 cerai hidup. Meninggalkan anak-anak yang masih kecil. Kemudian tidak bertanggung jawab. Hadapilah dengan tenang, jangan takut kalau anakmu lapar, tidak berganti pakaian, dikucilkan orang. Maka jadilah anda seorang ibu yang penuh kasih sayang, ambil alih peran suami kalau anda sangat mampu memperjuangkan anak-anak, kuatkan hati, lakukan yang terbaik dengan sabar. Kalau tidak ada lagi tanggung jawab dari mantan suamimu. Tidak usah membetak-bentak anak. Maupun mencaci ayah anak-anakmu di depan mereka. Tidak usah terlalu berharap, lebih mulia jika anda masih bisa perjuangkan mereka. Walau berat melupakan derita, semua itu adalah jalan sukses, kalau anda adalah wanita syurga.
Sekalipun anda janda ditinggal mati suami, menitipkan anak-anak yatim, janganlah bersedih terlalu lama, tak usah lagi diratapi. Anda harus lebih giat lagi. singkirkan fitnah-fitnah syetan. Usaplah air matamu. Berhentilah berduka. Semua itu sudah berlalu. Sekarang di depan mata kepalamu sedang berbaris tantangan hidup yang baru. Perjuangkan anak-anak yatim, agar engkau bahagia dunia Akhirat.
Ajarkan rasa bertanggung jawab pada diri anak-anakmu. Sekolahkan mereka semua. Tahan emosi yang menghantui. Setiap kenakalan mereka lalu kamu sabar menghadapinya balasannya Allah gantikan syurga. Berlemah lembutlah menghadapi anak-anak yatim. Agar mereka terbiasa sopan santun pada orang lain. Allah selalu memudahkan jalan rezeki jika mereka di didik dengan baik.
Kalau misalnya anak-anak yatim dapat santunan dari orang-orang, itu hak mereka. Walau sedih memandangnya tidak perlu anda melarang mereka untuk menerima santunan. Namun manfaatkanlah dengan sebaik-sebaiknya. Anda boleh memanfaatkannya dengan modal buka usaha kecil-kecilan. Demi melangsungkan pendidikan sandang pangan mereka. Dengan modal itu tabunglah emas sedikit demi sedikit. Tambah terus sampai saatnya penting dijual buat biaya sekolah lanjutan. Dengan begitu anak-anakmu menjadi yatim terpelihara. Orang senang melihat mereka tanpa pernah menghujat sebagai anak yatim jahat.
Jika anda sudah berusia 50 tahun dan selanjutnya. Penyakit bermunculan satu-persatu, makanan kesukaan anda akan berubah hambar dan ngilu, banyak pantangan, darah tinggi, tambah gula, struk mengincar-incar, kaki susah di angkat apalagi digerakkan. Kedua tanganmu tak bisa lagi memegang sesuatu kecuali uang kertas merah. Jantung mudah kaget. Tidurmu sering jaga. Mimpi setan dan segalanya. Tidak lagi cocok pakaian mahal anda kenakan. Semua jadi jadi hiasan lemari. Wajahmu sudah tidak cocok lagi berdandan sebab kala wajahmu di make up sudah seperti jadi-jadian.
Allah mengingatkan umurmu sebagai kasih sayang agar kembali ibadah padanya. Tidak tidur menjalani sisa kehidupan ini. walau anda bekerja keras tapi lupa ibadah padanya. azab Allah itu tidak ada belas kasihan, walau anda tua tetap disiksa juga. Tiap saat Allah mengingatkan lewat api tungku atau kompor ketika memasak bahwa kelak tempat kembali kesitu. Lalu bahumu diberatkannya kemudian kamu menopang pada togkat, hingga pinggul biola sepanyolmu itu di tekukkannya menjadi bongkok agar wajahmu terus melihat tanah.
Sampai anak-anakmu tak sanggup melayani dirimu bahka mereka juga jijik. Begitu banyaknya anak-anakmu takkan mampu diantara mereka merawatmu lagi . Tenagamu yang kuat selama ini hanya sebatas jembatan mereka saja. maka sebelum anda alami semua itu. Belajar ilmu agama bagaimana cara beribadah yang bagus pada Allah. Perbanyak ikut pengajian, suluk, dan baca qur’an dan wirid lainnya.
Lebih tenang hidupmu seperti itu dari pada hidup serumah dengan anak dan menantu. Jaga kedurhakaan anak padamu. Umur anda itu menggelincirkan lidah berkata, menyakitkan hati anak-anak sebab masamu kembali pada saat zaman usia 4 tahun, banyak permintaan membuat mereka merasa jengkel. Ingin mengantarmu saja ke panti jompo. Maka sebelum sempat terjadi yang demikian. Carilah ilmu, carilah harta, carilah rido Allah, agar senantiasa engkau selalu dalam kasih sayang Allah. Jika tiba saatnya, maka al-marhum suamimu akan rindu pada cinta pertamanya. Kembalilah pada Allah jumpai rajamu yang pernah membelai rambut hitamu, mencium keningmu , sambil mencubit pipi indahmu.
Biasakan bibir keriputmu itu mengucap tasbih berdzikir pada Allah, agar ketika detik-detik nafas terakhirmu mengucapkan “ La Ilaha Illalloh”.
Arsip Dian 2020 : Foto Umak saat Ziarah Maqam Sech Mahmud di Papan tinggi Barus - Tapanuli Tengah |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar