HE NAMARULOS
NGOT KO
(Wahai yang berselimut bangunlah)
Oleh : Mahdian Tamin Rangkuti
Wahai orang yang berselimut, bangunlah untuk solat malam, kecuali sebagian kecil. Qs. Al-Muzzammil :1-2.
Berdiri untuk bangkit dari selimut syetan. Singkirkan kesenanganmu bermalas-malasan. Segeralah angkat kaki. Menuju tempat wudu’. Solatlah seperdua malam, lalu baca qur’an berlahan-lahan. Rasakan dengan khusu’. Sungguh, bangun malam membuat lebih kuat mengisi jiwa. Baca qur’an dimalam sepi lebih berkesan. Siang hari bertebaranlah mencari rizki Allah.
Berangkatlah mencari rezeki yang sudah dihamparkan tuhan di seluruh dunia ini. Pungutlah segala apa yang di rezekikan padamu. Walau sekeras apa caranya berusahalah dengan cara halal agar hidupmu berkah selamanya. Jangan campurkan yang hak dan batil supaya darahmu segar selalu dalam mencari rezeki tiap harinya. Jika engkau masih terbuai mimpi-mimpi lalu tidak mewujudkannya. Maka tidak ada tanda-tanda kesuksesan di wajahmu. Maka rasakanlah kesemutan pada kehidupanmu di hari tua. Miskin selamanya.
Tidak perlu anda bergaji besar. Atau bekerja diperusahaan ternama. Kalau anda belum pandai mencari berkah. Lebih baik bekerja ringan walau gajinya tak seberapa. Ambil keberkahannya. Jangan gara-gara sedikit gaji engkau gonta-ganti pekerjaan. Sekalipun engkau pemilik perusahaan, materi itu tak kunjung lebih. Selalu kurang. Maka terjadilah pada dirimu korupsi. Syetan menang. Engkau sekongkol dengannya. Pada akhirnya menjadi kebiasaanmu. Hingga lupa kalau pekerjaan itu hanya titipan semata.
Kerjakanlah apa saja. tidak masalah anda sebagai seorang penjual jajanan gerobak dorong, pemulung sampah, buruh serabutan, pembantu rumah tangga, petani dan sebagainya yang penting tekuni dalam kesabaran. Bersyukur selalu pada Allah. Tidak usah berkeluh kesah. Selagi anda mau berusaha yakinlah rezekimu mengalir selalu. Lihatlah orang-orang yang tuna, mereka itu bekerja sesuai kemampuan masing-masing. Adakalanya mereka menyanyi. Bahkan menjual keterampilan karya mereka sendiri. Mereka sejujurnya sangat malu mengharap uluran tangan orang-orang tanpa menjual bakat yang mereka miliki. Pada akhirnya hasil pemberian orang-orang dermawan itu mereka tabungkan untuk masa depan. Mereka juga ingin menikah, ingin punya produksi usaha sendiri, ingin jadi orang dermawan . Lalu anda mengapa masih lelap tidur. Terbuai mimpi dan angan-angan.
Betapa banyak orang-orang diluar sana pengangguran akibat pilih-pilih pekerjaan. Janganlah berdiam diri di kampungmu atau santai dirumah. Pergilah merantau langakahkan kakimu, siapkan nyali, percaya diri bahwa kamu pasti bisa melawan arus gelombang pengangguran. Jangan takut tidak makan, tidak tidur, tidak mandi. Banyak sekali orang-orang gembel diluar sana. Tapi mereka tidak pernah mati sebab kelaparan. Sebab tidur dibawah kolong langit. Bermandikan hujan, jarang berganti pakaian nyaris tidak pernah sekalipun idul fitri tiba. Dan mereka sehat bugar. Tetap semangat mencari kehidupan, mereka masih bercita-cita ingin punya rumah, punya tanah, punya bisnis, punya penghasilan, punya segalanya. Siapa tau besok mereka pemilik BANK sampah atau pengelola kardus bekas, juga pencipta pupuk dari nasi basi yang sering mengisi perut mereka. Lalu untuk apa sehatmu diam dalam rumah tanpa berbuat apa-apa yang bermanfaat pada dirimu dan orang lain.
Anda sehat bugar. Lalu mengapa anda di rumah saja.Bertahan dikampung. Padahal diuar sana masih banyak tanah yang belum sempat dipijak manusia. Apakah anda tidak bosan jadi penjaga kampung terus. Ia kalau anda pintar memanfaatkan kekosongan anda di kampung. Bagaimana jika rorokmu saja dari orang tua. Kopimu sendiri dibayari teman sewarung. Dimana urat malumu. Lalu sampai kapan anda bisa jadi bandar. Tidak malu anda di kasihani terus. Tidak berniat menjadi juragan. Paling tidak sesekali anda bisa membantu orangtua. Sadarlah dari kemalasanmu. Wajah orangtuamu mulai keriput sebab tidak mampu darahnya mengalir lagi. Rambutnya putih menunjukkan terlalu lama berjemur di bawah terik matahari. Semua itu demi memperjuangkan anda. Tidakkah anda berniat menggantikan posisi mereka. Mengganti kehidupan mereka lebih layak.
Bencilah dirimu sendiri ketika tidak ingin bangkit dari kemalasanmu. Pandanglah orang-orang sekitarmu yang mau berusaha. Mereka juga orang tak mampu sepertimu. Namun ia ingin merubah kehidupannya. Tak lagi mau dibawah tekanan orang. Mereka juga lepas dimarah-marahi bos. Dikucilkan orang. Tersingkir gara-gara penjilat. Pendidikannya kurang tinggi. Wajahnya tidak menarik. Sama sekali tak berpengalaman. Hingga ia sadar diri ingin membuat pekerjaan bukan pelamar kerja.
Mungkin saja anda sudah sarjana makanya gengsi bergaji Rp.100.000. Takut di remehkan tetangga. Dicibir orang. Diputuskan pacar. Ditinggalin teman. Semua itu tak penting bagimu kawan. Justru itulah motivasi anda membuat target jika bergaji sebulan seratus ribu. Dengan sarjana yang kamu miliki mungkin bisa anda dibayar Rp. 100.000 per jam dengan keuletan kinerjamu. Asal kamu mau pasti ada jalan.
Dan sebutlah nama Tuhan-mu, dan beribadah lah kepadaNya dengan sepenuh hati. Q.S: Al-Muzzammil : 8
Buka kembali lembaran-lembaran pengetahuan anda. Ingat lagi dari mana anda dapatkan membayar uang kuliah. Uang kost. Uang jajan. Sampai anda menjadi seorang sarjana. Uang yang kamu habiskan itu bukan disulap kawan. Tapi usaha kerasmu juga. Tak sepenuhnya dari orang tua kan?. Saya yakin, anda sangat kreatif mencari tambahan uang sakumu. Lewat HP anda ikut jual online. Menjaga toko orang. Pelayan rumah makan. Asong-asongan. Mencuci kendaraan. Menulis skirpsi teman. Itu semua kamu lakukan demi cita-cita. Demi sebuah kesuksesan. Apakah menurut anda harus berdasi disebut orang yang sukses. Selera anda sangat rendah kawan seperti anak SD saja. Pantasan jam bangun anda pukul 6.
Saya kan bukan sarjana, tapi Cuma lulusan SMP, SMA, Pesantren. Woi, hari gini bukan pendidikan tinggi yang jadi alasan lagi kawan. Tapi kemauan dan kejujuran. Banyak sekali disekitar anda orang-orang pintar, sekolahnya tinggi. Tapi pintar membodo-bodohi. Bukan membuka terobosan agar wawasan anda menjadi manusia berguna. Pada akhirnya anda berkiblat pada ke tololan orang seperti itu. Bukan semua, tapi sangat banyak. Lalu untuk apa pendidikan anda tinggi namun tidak membawa perubahan yang lebih baik bagi kehidupan anda. Seharusnya pendidikanmu itu membuatmu lebih berwibawa. Disenangi orang-orang. Agar banyak mendoakanmu diberi rezeki dan umur panjang.
Tidak mengapa anda seorang petani namun ulet mengelola pertanian. Meskipun yang anda garap milik orang lain , kamu cuma pekerja, anda bisa ambil rumput sawahnya jual pada orang-orang pemilik kambing, berapa banyak dikampungmu memelihara sapi. Pemilik sawah senang kalau anda bersihkan rumput dari sawahnya. Malah engkau dipercaya selamanya bertanggung jawab mengelola lahan sawah ataupun kebun milik orang. Pekerjaanmu pun tak pernah henti. Jika sudah diamanahkan sawah tersebut pada anda. Tentu anda bisa menanami sayur mayur digadunya. Membudi dayakan ikan di paret-paret sawah. Pelihara itik di bawah sopomu. Jerami padi dapat anda manfaatkan menjualrnya untuk makanan ternak atau jadikan pupuk kandang dan sebagainya.
Coba lihat kawan. Ada banyak manusia di dunia ini tidak selesai Sekolah Dasar. Tapi mereka bisa jadi pengusaha besar. Toke besar. Punya grosir dimana-mana. Pemilik rumah kontrakan di berbagai daerah. Punya apartemen dan taman rekreasi. Punya pabrik dan karyawannya para sarjana. Punya yayasan ternama. Punya segudang prestasi. Menjadi mentor bagi orang-orang yang ingin sukses dari Nol.
Mereka tidak kalah dari kemampuan yang anda miliki. Lalu apa alagi yang anda tunggu sehingga berlarut-larut dalam kemalasan. Keterpurukan. Terjatuh. Bangkitlah, gerakkan bibirmu baca basmalah. Yakin kalau lamaran anda di terima, yakinkan anda tidak takut di tolak. Yakin kalau usahamu sukses. yakin kalau kamu tidak akan bangkrut. Yakin kamu itu bukan pecundang. Yakin engkau membawa perubahan. Yakin mimpi-mimpimu pasti terwujud sekejap mata. Yakinlah tahun ini anda Naik Haji.
Apa saja yang kamu tunngu takkan datang jika tidak dijemput. Sedangkan yang dijemput saja terkadang tak nyangkut. Apalagi anda malas menggerakkan kaki. Lemas, lesu, lunglai. Takkan mungkin kamu dapatkan apa saja yang kamu inginkan. Tidak ada kemudahan itu didapatkan melaikan terlebih dahulu melalui kesusahan. Pepatah saja berkata berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Bukan pula anda sakit malaria. Kalau itu sakit-sakit dahulu, mati kemudian. Begitu pantunnya.
Sebenarnya siapapun anda, setinggi apa pendidikanmu, pasti bisa meraih kesuksesan masing-masing. Ada banyak pilihan profesi di tawarkan tuhan di atas dunia ini. Tidak mungkin satupun kamu tidak minat. Mustahil kalau kamu tidak ingin segalanya. Seandainya kamu ambil satupun yang Allah tawarkan. Kemudian tekuni profesimu, istiqomah meneladninya. Jangan menyerah. Tentu Allah bersama orang-orang yang sabar. Orang sabar pasti di tolong Allah. Orang sabar akan beruntung. Sabar itu menolong segala pekerjaan. Setiap kamu mulai pekerjaan awali basmalah dengan niat tulus tutup dengan ucapan hamdalah.
“ Barang siapa mengerjakan suatu kebaikan tanpa di awali basmalah. Maka hilanglah berkah usaha tersebut”. Al-Hadist.
Mengapa anda masih mengukur kemampuan ijazah SMP dan SMA anda. Semua itu kan tergantung anda. Ijazah itu hanya sekedar pemanis jalanmu. kalau tidak di manfaatkan takkan berguna. Bikin sarang kecoa dan keluarganya. Kebanyakan orang-orang lulusan SMA ijazahnya hanya sekedar hiasan di dinding rumah. Tapi mereka bekerja pada perusahan yang tidak mengutamakan ijazah. Sukses juga mereka. Mengirim belanja orangtua tiap bulan. Dan nama mereka selalu dibanggakan orangtua. Bahkan orang-orang memuji orangtunya punya anak serajin dia. Tidak seperti anda, tiap hari di kutuk orangtua. Makanya bangunlah kawan.
Semakin lama anda berdiam dirumah. Semakin banyak kebencian yang anda dapatkan. Dosamu tiap hari bertambah. Melawan orangtua pun engkau lakukan. Suntuk dirumah kena disemprot trus. Secara emosi anda keluar rumah tanpa cari kerja. Disitu mulailah anda Ikut-ikutan dengan manusia tak jelas. Mencuri. Mabuk-mabukan. Berzina. Pasang togel. Narkoba. Ganja. Sabu-sabu. Semua menjadi media kebebasanmu. Hal-hal haram menjadi realita hidupmu. Betapa hancurnya jika anda seorang yang pernah sekolah SD, SMP, SMA SMK, Pesantren, Sarjana. Moralmu kini tak lagi ada.
Apalagi anda seorang alumni pesantren. Lulus tidak kuliah sebab keterbatasan biaya. Belum punya kegiatan apa-apa. Sibuk main terus. Lama di depan TV. Main hanpone pulsa dari orangtua. Membantu orangtua pun anda neko-neko. Perhitungan. Ingat kawan, anda sudah terlalu lama di manja di pensantren. Tiap minggu, tiap bulan belanja anda di kirim. Bahakn orantuamu rela berhutang. Asalkan anda tetap jadi anak santri. Harapannya agar anda bisa menyolatkan mereka ketika meninggal dunia. Mendokana mereka selalu. Menjadi kebanggaan. Tapi malah anda sangat santai dirumah tanpa melakukan apa-apa.
Paling parahnya menyalahkan orangtua lagi. Katanya jadi santri itu bukan kemauannya. Paksaan orang tua, pikiran anda itu tertalu ortodok. Sampai lulus anda pertahankan mondok. Seharusnya anda bersyukur. Orangtua masih mau menyekolahkan anda, agar masa depanmu cemerlang.
Apa salahnya anda mulai hal-hal kecil dulu, seperti mengajari mengaji anak-anak tetanggamu. Sekalipun mereka memberimu 1000 per bulan. Lumayan buat jajanmu. Itu sangat berkah. Atau mengajar madrasah takmiliyah. Kalau mau lebih mulia, pergilah ke desa-desa terpencil. Bukalah madrasah diniyah takmmiliyah awwaliyah (MDTA) ajarkan ilmu untuk anak-anak kampung. magrib mengaji, pengajian ibu-ibu aktifkan, yasinan kaum bapak, gerakkan persatuan pemuda kampung, ajari mereka ilmu-ilmu pesantren. Anda akan menjadi manusia paling mulia. Keringat orangtuamu selama ini terhapus oleh keberhasilanmu menjadi seorang santri. Ia bangga ketika kabar anknya jadi ustad-ustadzah yang sabar. Pengabdi untuk masyarakat pedalaman. Namamu terkenal dilangit juga dikampungmu. Orang-orang salut memujimu. Kalau kamu santri teladan masyarakat.
Lihatlah dengan kemauanmu mengamalkan ilmu. Tidak kamu tidurkan ilmu yang kamu pelajari selama tujuh tahun itu. Akan banyak anak-anak generasi muda bercita-cita menjadi seperti anda. Masuk pesantren berduyun-duyun. Satu saja yang masuk pesantren itu sudah tanda keberhasilanmu menjadi seorang alumni pesantren. Kelak anak-anakmu mengambil tanganmu naik kesyurga. Yakinlah diantara mereka ada yang selalu mendoakanmu.
Jika lebih menantang jadi penjaga masjid dikampung orang. Pelayan di rumah Allah lebih mulia. Segala urusan keagamaan di timpakan pada anda. Jangan takut berbagi ilmu, ilmu yang diajarkan akan bertambah. Apa yang belum kamu ketahui pasti Allah mengajari dari ketidak fahamanmu. Asalkan engkau percaya, yakin, ikhlas, rido mengabdikan diri semata karena Allah Ta’ala. Anda sudah lebih tau bahwa Allah tidak memberi cobaan diluar batas kemampuan hambanya.
Jangan takut di jadikan imam solat, khotib jum’at, tukang azan, pengurus jenazah, tukang do’a. Pendakwah, penasehat warga dan lainnya. Semua itu sudah anda pelajari dipesantren. Lewat kelas maupun lintas persatuan. Terapkan apa saja kegiatan yang pernah anda alami dipesantren. Mengajari anak-anak dai cilik, takhfidz qur’an. Kaum pemuda ajari nasyid, kaum bapak-bapak buat lomba baca qur’an, Ibu-Ibu ajak Al-Barzanji. Itu-itu saja kamu terapkan mereka akan mengenang jasa-jasamu. Lewat dakwah hidupmu. Apalagi lebih dari itu, ciptakan hal-hal kreatif menggali keterampilan masyarakatmu.
Samapaikan pada mereka bahwa jadi santri itu juga bisa menjadi orang besar, seperti Presiden, polisi, TNI , dokter, guru, ilmuan, pengusaha, pejabat negri dan lainnya. Santri itu bukan pencari ilmu yang baru datang dizaman milenial. Tapi sekolah yang pertama didirikan adalah pesantren. Bakar semangat mereka agar mau menjadi orang-orang berjiwa besar. Ceritakan kisah orang miskin kampung pedalaman seperti imam Masjidil Haram Sech. Abdul Qodir Al-Mandily, Jendral Besar Abdul Haris Nasution. Abdul Rahman Wahid walau dia buta tapi pernah jadi Presiden Republik Indonesia.
Jika anda sudah merasa sukses. Jangan lupa bersedekah pada anak-anak yatim, ajak mereka makan bersamamu. Berikan uang jajan paling tidak Rp 5.000 perorang. Doa’-do’a mereka sangat makbul. Usap kepala mereka, bacakan sholawat atas nabi Muhammad SAW. Santuni fakir miskin, jangan biarkan mereka kelaparan. Buktikan kalau kamu mampu memberi sedikit rezeki pada mereka. Cari juga orangtua jompo. Serahkan beras, gula, minyak dan sedikit uang. Bahagiakan hati mereka. Insya Allah kesenangan hati mereka akan mendoakanmu selalu. Berharaplah kepada Allah agar amal ibadahmu diterimaNya.
Kalau anda sudah mau bangun tidur cepat. Mendengar suara ayam di sepertiga malam, itu tandanya malaikat telah turun ditugaskan mencari orang-orang yang mengadu nasib kepada Allah. Bukalah kelopak matamu, bacalah do’a bangun tidur, gerakkan tubuhmu, lipat selimutmu, segeralah bersuci, ambil air wudu’ laksanakan solat tahadjut, sholat taubat, solat hajat, solat istikhoroh, mulai dengan 2 dua rakaat saja dan tutup dengan sholat witir, duduklah dengan tenang berdzikir kepada Allah. Berdo’alah padaNya, sesungguhnya Allah lebih dekat padamu mengkabulkan segala do’a-doamu. Mintalah segalanya pada Allah. Adukan semua permasalahanmu pada ampunannya. Merengeklah seperti bocah minta jajan. Teteskan air mata ketulusan, sampai wajahmu bersimbah air mata. Tiap tetesnya menghapus dosamu. Api neraka takkan mampu melewati bekas air mata seorang yang jujur pada Allah. Mengadukan salah besar maupun kecil. Tegadahkan tanganmu, lalu jujur padanya :
Ya Allah hambamu paling hina ini telah hadir di hadapanmu, ingin kembali pada jalanmu, mengadukan segala permasalahan hidup yang engkau berikan kesempatanku bernafas. Memohon ampun atas dosa yang kulakukan setiap detak darahku. Tidak bersyukur atas nikmat yang Engkau curahkan selalu. Ya Allah hamba adalah manusia paling durhaka di dunia ini. Ya Allah, Aku seorang koruptor penghianat rakyat. Aku penjilat kekuasaan. Aku sang penipu. Aku peminum khamar. Aku penzina besar. Aku penjudi kelas kakap. Aku seorang pembunuh. Aku manusia paling kejam. Aku telah durhaka pada orang tuaku, melawan murkamu. Menelantarkan mereka, menepis kasih sayang mereka, hingga mereka tiada aku enggan menziarahinya, aku tak pernah mendoakan mereka. Ya Allah ampunkalah dosaku, dan dosa kedua orangtuaku, tempatkanlah mereka di tempat yang engkau rahmati. Ya Allah sayangilah mereka, aku sangat merindukan belaian mereka. Kini aku telah sendiri. Tiada mendengar keluh kesaku lagi selain Engkau Ya Allah. Tuntun diri ini kejalan lurusmu. aku ingin menjadi hamba yang beribadah, mengharap rahmat kasih sayangmu. Takkan mampu diri ini menahan azab nerakamu. Ya allah terimalah taubatku. Amin.
Pantai Natal Syurganya para kolonial mengambil kopi Mandailing - Arsip 2021 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar