Ayahanda buya H.Husni Musthofa Siregar, pendiri pondok pesantren ma'had darul azhar jambur padang matinggi |
Langit begitu cerah, hujan juga tak turun. di siang bolong petir memecah langit sumatra, tiupan angin begitu kencang bukan pertanda karena hujan, ada yang ganjil didalam hati bertanya-tanya cuaca hari ini kenapa ?. tiada mimpi spesial dalam tidurku malam ini hanya saja di tanggal 01-10-2015 pukul 17:35 wib yang lalau aku bercengkrama di facebook dengan bang hamdan. saya berencana ingin mewawancarai ayahanda buya bagas ingin membuat wikipedia tentang berdirinya al-azhar tapi aku menawar nanti saja kalau ada kesempatan, karena aku merasa segan dengan ayahanda. abang hamdan sangat mendukung dan dia pesan jangan sampai lama-lama atau tidak tanya saja guru-guru lain seperti buya azwar dan buya parulian kalau tidak masyarakat yang pernah tau tentang perjuangan ayahanda:
pukul 06:11 wib nada dering ponselku berbunyi, panggilan tak terjawab dari fathan zamzami rangkuti abang hadi miscall nomorku sebanyak 5 x panggilan tak kutau.sepertinya aku masih di kamarmandi. sejak habis subuh tadi rupanya nomorku sudah di telpon karena lobet evercoss ini jadi aku cas dan sampai 1% batrenya berisi baru nampak panggilan itu dari kampung, kupikir nanti saja di telpon balik, stetelah kebersihan menyapu warnet dan menyusun kursi lalu duduk menunggu pelanggan seperti biasanya pukul 07:45 Wib.
di depan warnet dua orang anak Sma sudah duduk dari tadi menungguku sampai selesai mengapel lantai, mereka masuk setelah lantai kering, sedangkan aku duduk didepan komputer ini membuka aplikasi Billing net, karena mereka belum masuk aku klik google chorome dan menekan huruf F di pencarian lalu muncul
selamat datang di facebook - masuk, atau pelajari...kemudian nama raybers5@gmail.com ku isi kemudian fasword ****** juga wajib di isi, pas terbuka tumben baru kali ini dapat 82 pemberitahuan selama tujuh jam dari jam 12 malam hingga tengah 8 pagi semetara satu minggu kadang hanya 3 pemberitahuan itupun hanya like dan tandai. penasaran ingin menceknya pas ku klik :
Assalamualaikum wr. Wb
Innalillahi wainnaa ilaihi rojiun, kami sampaikan kepada seluruh rekan2 bahwa ayahanda kita buya Husnil mustafa, pimpinan ma"had darul azhar telah berpulang kerahmatullah..
Mari kita sama2 mendoakan beliau
Semoga Allah tempatkan di jannatul firdaus..
Innalillahi wainnaa ilaihi rojiun, kami sampaikan kepada seluruh rekan2 bahwa ayahanda kita buya Husnil mustafa, pimpinan ma"had darul azhar telah berpulang kerahmatullah..
Mari kita sama2 mendoakan beliau
Semoga Allah tempatkan di jannatul firdaus..
"sehat do tuani"
"al-hamdulillah sehat buya"
" idia sannari tuan i"
"dison doma buse jolo buya"
"ro hamu tu sikolantaan, len motivasi tu anggi-anggintai, na songoni maia i buya islam taon"
"olo buya insya Allah"
hanya sebatas itu percakapanku dengan ayahanda, karena beliau harus mengurus anak santri lagi, supaya tak berkeliaran habis sholat jum'at. karena itilah aku tak percaya dengan status akhyar langsung ku inbox :
Innalillah wa inna ilaihi ro jiun, telah berpulang ayah handa mudir pondok pesantren darul azhar, akan di makamkan hari ini,
" aha dei dian"
"assalamu'alaikum .bg. maninggal guru nami, akkon namulak do auon"
"oowh, jadi ma, paittema disi so ujalaki panggantina, piga ari kira2"
"pinomatna mangaji saborngin bang" jadi dua hari"
"oowh jadima"
agak lama bg adi datang. tak seperti biasanya msih pagi sudah rame, 17 client komputer udah berisi, biasanya hanya tiga atau 5 orang saja, jadi beberapa orang yang baru masuk kutolak untuk main internet, sedangkan yang sudah membayar ku kurangi waktu paket mereka dan mengembalikan kerugiannya. tapi sebagian sudah tau isi percakapanku di telpon mereka tanya,
"siapa abg yang meninggal"
"guru kami dek di panyabungan" jawabku
"oowh kalo begitu matikan abglah komputernya"
aku tak menyangka mereka begitu antusias, berarti pelayananku selama ini bagi merka baik dan puas, karena tak pernah ku atur urusan mereka kecuali hanya menyapa yang pake seragam sekolah masuk warnet pagi-pagi. jadi meskipun mereka berbohong masuk siang itu tanggung jawab mereka.
10 metit kurang lebih bang adi datang menggantikan siftku,
"ise dek meninggal"
"guru kami i bang, pendiri pesantren"
"oow, cepat ma dek, bettak dapot manyolatkon" tandasnya
" imada bg, pajolo au bg dah"
"jadima...hati-hati"
langkahku cepat berjalan dari jln. sutan soripada mulia no.18 menuju jalan kota padang sidimpuan, di bawah lampu merah sadabuan kunaik angkot 03 warna rata bajonggir, lalu turun di halaman bolak ku seberang ke pajak buah dan masuk ke salah satu toko penjual alat sholat, aku beli lobe seharga 30.000 warna hitam boardir kemudian makan nasi ramas didepan sangkumpal bonang, mengisi perut yang dari tadi pagi belum sempat makan, setelah kenyang kubayar 10.000 satu porsi lalu kuberjalan kemasjid raya al-abror menjumpai abang asrul anwar, karena tadi sudah kutelpon, beliau menunggu bg hamdan dari ranto supaya sama-sam berangkat, beberapa kali kutelpon tak diangkat, akulangsung berangkat mencari angkot ketugu siborang, bg herman kata istrinya lagi di padang, akupun naik angkot dari depan sate madura sudi mampir menuju palopat.
sampai di palopat baru perjalanan ku agak tersendat, aek mais belum datang-datang, baru satu yang lewat itupun padat, sopirnya melambaikan tangan tanda tak menarik penumpang lagi. matahari duha menerpa wajahku kepanasan, penyelamatku datang dengan pelan-pelan aek mais angker dan buruk tapi nyaman didalamnya, penumpangnya masih satu, padahal sopirnya begitu ramah. pas aku naik, di pijor koling naik lima orang 4 ibu-ibu 1 fatayat berjubah biru dongker.
ibu-ibu yang paling tuanya memlih acc bersamaku dan sopirnya. aku tanya uwak ini mau kemana.
" giot tu dia uwak"
" tu jambur mang, maligi hamalangan, maninggal disi buya husnil siregar"
"boh, au pe get tu si doon uwak"
"sian dia ho langa mang"
"sian sadabuan uwak, tapi au alak jambur"
"alak jambur ho, ise ma disi ayahmu"
"goar ni ayah si -ishaq-uwak"
"berarti alak janjimanaon do hamu"
"olo uwak"
"ooole baya amang, ayahmu ma sahabat lama ni uwakmu na di bagas, itandahodo mang darul istiqomah, ayahmu ma martukang disi sajo, mulai najolo lek na ayahmu ma sahabat ni uwakmu sampe annari"
"boh, ibantong baya ndk binoto uwak, berarti uwakma istri ni pendiri darul istiqomah"
"olo mada mang" sambil menodorkan sebingkis roti ketanganku dan ke supir, lalu uwak ini memperkenalkanku ke anak-anaknya yang duduk di kursi belakang
"wik...indon anggimu boo, anak ni udakmu na di janji manaon i"
" bo baya, imada kadang namar koumon, untung ma baya martarombo" kata kk itu dari belakang
"kk mu pe tu janji manaon de mar bagas naron upatidaon bangasna" kata uwak
"oni idia ho dek karejo" tanya kk itu
"di sadabuan kk"
masih jauh sampai dan belum masuk keperbatasan mandailing uwak itu sudah memberikan ongko mereka, dan membayar ongkosku juga 15.000, waduh rasanya segan sekali. inilah akibatnya tarombo. tapi kutau semua ini berkah dari ayahnda buya husni musthofa, tanpa ada satupun penghalang bagiku selama diperjalanan untuk takziah setidaknya aku dapat fardu kifayahnya walaupun hanya sekedar menyolatkan dan pemakaman.
didalam mobil ini hatiku masih terbayang melayang terbang membuka lembaran kisah-kisah bersama beliau, mengenang semua kebaikan yang tak disangka begitu muda umurnya meninggalkan kami. seperti baru kemaren aku melihatnya membersihkan pembuangan BEABE kami, suaranya masih lengket ditelinga mengarahkan kebersihan, canda tawanya didalam mobil masih terasa indah saat membagikan makanan yang sedikit kebagian semua, belum hilang lezatnya ikan bakar dipinggir danau siais makan bersama ayahanda dan belum hilang aroma kasturi buya di indra penciumanku saat mencium tangannya pulang sholat jum'at yang lalu bersamanya, suaranya masih terdengar di telingaku, ramah tamah itu membuat ku malu saat beliau lebih duluan menyapa kabarku, aku tau kalau bukan saja aku dan anak-nak Al-azhar yang berduka, bukan saja keluarga besar pondok pesantren darul Azhar hari ini yang berduka tapi seluruh Alam. kini aku tak percaya kalau beliau pergi, pergi untuk selamanya.
pagi saat sebagian manusia lelap dalam tidurnya di desa jambur padang matinggi, cahaya fajar belum di singsingkan mentari pagi, tak sedikit beraktivitas mandi dan berwudu' di pagi hari itu setelah subuh tak biasanya mikrofon berbunyi lagi, namaun mikrofon itu mengingkari janji paginya "assalamu'alaikum waroh matullohi wabaro katuh", semangat pagi masih terdengar sejuk bang maluddin meneruskan pengumumannya " inna~lillahi~ , seketika terdiam beliau tak sanggup mengucapkan kata-kata ini sebagai tugasnya beberapa kali ia ulangi, "innalillahi~~~ wa", tangannya gemetar memegang microfon akrabnya ,"innalilahi wa in~~~, suaranya gemetar lewat toa mesjid belum sempurna potongan ayat itu ia ucapkan dan ia berusaha terus mencoba kabar duka ini dengan suara menangis ia harus terpaksa menyampaikan kata-kata yang tak disangka-sangka, telinga orang-orang sudah menunggu apa pengumumannya, menyiapkan daun telinga selebar-lebarnya. tak sabar apa inti dari pengumuman, yang masih ngorok pun ikut terbangun setetlah pengumuman itu mulai tangkas " innalillahi wa inna ilaihi roji'un. telah berpulang kerahmatullah BUYA HUSNI MUSTHOFA SIREGAR pesantren darul azhar dolok" sakalai nai " sampai entah berapakali diumumkan pagi-pagi itu kabar duka. atas berpulangnya ayahanda buya husni musthofa siregar kehadirat Allah Swt.
semua kalangan merasa terpuruk tak menyangka hal ini terjadi, semua santri alumni al-azhar maupun mantan guru dan murid al-azhar saling kontak di media sosial facebook dan via telepon. sahabat-sahabat beliau berkerumun turut berduka cita, hingga selesai fardu kifayahnya, merinding saat menyaksikan lautan manusia menyolatkan jenazah Al-marhum di mesjid raya ikhlasiyah berlantai dua kafasitas ribuan orang itu padat hingga banjir jama'ah sampai ke teras. belum rampung pembangunan mesjid ini yang juga beliau salah satu figur kepanitiaan pembangunan mesjid raya ini menyarankan agar pemungutan infaq di jalan lintas sumatra dibuat siapatau uluran tangan sopir pengemudi kendaraan memberikan infaq untuk pembangunan mesjid, kini ia telah meninggalkan perjuangan untuk terus di perjuangkan. hanya tinggal beberapa saat lagi santri angkatan 2016 akan lulus kini ayahanda tak menyaksikan kepergian anak-anaknya untuk berjuang mengibarkan bendera al-azhar. sebelum kepergian ayahanda ia sempat memberi amanah
"al-azhar adalah sekolah kita semua bukan milikku saja, yang harus diperjuangkan, demi islam lillahi ta'ala"
aku hanya dapat kabar dari orang-orang bahwa ayahanda masih sempat mandi sebelum subuh seperti biasanya, ia sholat tahadjud lalu membangunkan ummi untuk sholat, saat ummi sholat buya pun kembali membaringkan tubuhnya diatas tilam yang masih dirawat dirumah sakit umum panyabungan, selesai ummi sholat tahadjud subuh pun menyapa, lalu ummi membangunkan buya agar sholat shubuh berjama'ah. beberapa kali ummi bangunkan buya . tanpa suara, urat nadinya tak lagi berdetak, ummmi sejenak luluh bergeming menitikkan air mata, menahan tangisan tak percaya, dan tak mampu mengucapkan kata selain "innalillahi wa inna ilaihi roji'un".
pendiri pondok pesantren ma'had darul azhar jambur padang matinggi |
semoga amal ibadahmu diterima disisi Allah SWT. dan engkau ditempatkan bersama orang-orang sholeh yang di janjikan Allah SWT. tiada balasan bagi haji mabrurmu kecuali syurga firdaus, itulah yag selalu engkau sampaikan sat haflah dulu ayahanda. sekarang saatnya engkau berada disana menyaksikan perjuangan kami yang engkau beri anamat :
"DAKWAH MAKSUD HIDUP-PIKIR SELURUH ALAM-SIAP DIANTAR KESELURUH ALAM"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar