abdul hadi-mahyuddin-mahdian tamin-abdul qodir muda-irhamuddin efendi
Pada saat kecil, abang adik adalah musuh terbesar dalam kehidupan namun setelah dewasa, tua, merekalah tempat kita segalanya. Maksudnya musuh di rumah saja dan tidak berlaku diluar rumah. Ketika da sebuah tugas rumah yang diamanahkan ibu atau di suruh ayah, tentu diantara kita saling mengintimidasi yang paling kecil. atau si nomor satu merasa selalu dibebankan karena di sebagai panutan, sedangkan yang paling bungsu akan mendapatkan kasih sayang berlebihan sedangkan anak pertengahan, mungkin hidupnya seperti simalakama. kadang ia jadi bos dan lebih seing jadi jongos.
Pertikaian dirumah sering terjadi, bukan karena mereka anak laki-laki atau perempuan, semuanya sama. adakalanya gara-gara kebersihan rumah, perkara memasak dan ambil air. pekerjaan ini menjadi bulan-bulanan kakak beradik berantam di rumah. dan ruangan rumah penuh dengan keributan 24 jam, jarang sepi dari tawa dan tangisan.
tentu seorang ibu menjadi penasehat bagi anak-anak sedangkan ayah terkadang menjadi penyemangat saja atau bahkan cuma memperhatikan bagaimana perkembangan anaknya saja karena sang ibu adalah guru terbaik yang dipilih ayah untuk membimbing ank-anaknya dengan cara yang baik. |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar